Adel tengah menyusuri koridor sekolahnya dengan menenteng tas birunya. Seperti biasa, dirinya akan menjadi bahan pembicaraan murid-murid di sana.
“Si cupu kok masih di sini sih?”
“Iya ya padahal kan gue kemaren udah laporin.”
“Pasti dia minta bantuan ama Bu Raisa.”
“Bu Raisa kan sering ngebantuin dia. Kalo bukan pasti dua temennya itu.”
“Penakut banget. Iya gak?”
Adel tidak memedulikan ucapan-ucapan mereka dan tetap cuek dengan wajah datarnya.
“Adel!”
Adel tersentak kaget lalu menoleh ke sumber suara, “Kamu ini bikin kaget aja!” Lina hanya terkekeh.
“Morning guys!” sapa Mika tiba-tiba merangkul Adel dan Lina.
“Sok-sok ngomong Inggris. Emang bisa atau nilaimu tinggi?” ejek Lina.
“Ngehina aja lo. Apa salahnya coba? Niat gue kan mulia, siapa tau gue dikirim keluar negeri,” bangga Mika.
“Hmm... mungkin bisa sih. Tapi dalam mimpi hahaha!” Lina langsung berlari dikejar oleh Mika yang terlihat kesal. Sehingga mereka saling kejar-kejaran layaknya anak kecil. Adel hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah kekanak-kanakan kedua sahabatnya.
“Masa kecil kurang bahagia ya?” gumam Adel dengan berjalan menyusul kedua sahabatnya yang berlari cukup jauh.
Tiba-tiba Mika dan Lina yang berhenti berlari. Adel langsung saja menghampiri mereka berdua, “Kenapa?” Lina menunjuk kearah kerumunan siswa-siswi yang sibuk memperhatikan mading sekolah.
“Liat yuk!” ajak Mika. Adel menggeleng cepat, tapi Lina menarik tangannya dan membawanya kearah kerumunan. Adel hanya pasrah, toh dia tidak akan mungkin menang jika sahabatnya sudah memaksa.
“Misi dong gue pengen liat,” Mika mencoba melewati kerumunan itu tapi para cowok tubuhnya jauh lebih besar dari Mika.
“Gue bilang minggir!” Mika langsung menyerobot kerumunan itu sambil menarik tangan Adel dan Lina. Sradakk-srudukk. Akhirnya mereka sampai di depan mading yang menjadi pusat perhatian. Mereka langsung melihat apa yang ada di mading sekolah.
MURID TERBAIK TAHUN INI
Michael Fatmajaya
Adelia Faranisa Aznii
Andrian Geovanno Adhitama
Lestari Agraera Indri
Rena Galierandrea
Kenzie Radhika Keyvan
“Selamat ya Del, kamu jadi murid terpilih lagi,” puji Lina.
“Ya... gue ngga kepilih deh,” Mika kecewa. Lina tersenyum mengejek, “Sabar ya Mik.. tahun depan coba lagi. Ya walau belum tentu kamu bakal kepilih.”
“Awas lo ya, kalo gue kepilih nanti gue bakal minta traktiran!”
“Oke itu pun kalo kamu kepilih,” Lina kembali mengejek. “Apa lo bilang?!”
“Udah, ke kelas yuk entar lagi belum,” ajak Adel yang diangguki kedua sahabatnya.
Bukk...
KAMU SEDANG MEMBACA
Andrian & Adelia
Romance{Completed} (Tahap Revisi) "Ayah ingin kalian berdua menikah." "APA? NIKAH?!! AKU GAK MAU MENIKAH SAMA DIA!!" teriak mereka berdua hampir bersamaan. Ayah mereka hanya geleng-geleng kepala melihat reaksi keduanya. "Bagaimana pun juga Pah, Adel gak m...