“Andrian?”
Rian tersenyum. Hanya berusaha sopan dengan putri dari teman Ayahnya.
“Iya, kayaknya gue terkenal di sekolah lo ya?” canda Rian mencoba akrab dengan cewek cantik ini.
Walaupun terlihat cantik, nyatanya Rian malah tidak tertarik dengan cewek cantik itu. Justru wajah cemberut dengan kacamata bulat dan kepang 2 ciri khasnya lah yang bisa membuat Rian tertarik.
Tunggu-tunggu. Sekarang bukan saatnya memikirkan cewek culun yang akhir-akhir ini mulai mengisi kehidupan Rian.
“Ekhem, ini aku,” kata Adel mencoba bersikap biasa.
“Aku? Maaf kayaknya lo salah orang deh.”
Refleks Adel mencubit lengan Rian karena gemas. Lantas laki-laki itu mengaduh kesakitan dalam hati.
“Sekarang bukan saatnya pura-pura amnesia.”
Rian mencoba berpikir siapa perempuan yang menyebalkan ini. Tunggu, suara dan sikapnya mirip dengan seseorang. Apakah...
“BAL—Eh Adelia, hahaha,” hampir saja Rian keceplosan, jika tidak sudah dipastikan akan habis dia ditangan Ayahnya. Salahkan mulutnya yang terbiasa memanggil Adel dengan Balok Es.
“Loh kalian udah kenal?” tanya Ravid.
“Iya Yah, Adelia ini adek kelas di sekolah Rian.”
“Wah bagus dong kalo gitu,” kata Emeli. Wanita itu tersenyum menatap Diana.
Dan dari senyuman itu Adel bisa merasakan ada sesuatu yang tidak beres di sini.
“Ayo kita makan dulu,” ajak Ravid menyudahi.
Tak lama seorang pelayan pria menghampiri meja mereka. Kira-kira umurnya 25 tahun ke atas.
“Permisi, bisa saya catat pesanannya?” pelayan itu curi-curi pandang ke arah Adel dan Rian sangat jelas melihatnya.
“Curry fish 2, kamu Na pesen apa?” Emeli mempersilahkan.
“Southwest cobb aja, Mas Lucas gak boleh makan yang berlemak.”
Pelayan pria itu mencatat pesanan di buku kecil yang dipegangnya. Tak lupa ia kembali menatap Adel sehingga membuat jengkel Rian setengah mati.
“Kamu pesan apa nak Adelia?” tanya Ravid.
“Emm... Salad buah aja deh Tan.”
“Kurus gitu kok makannya cuma buah,” komentar Rian.
“Berisik!”
“Rian?” lanjut Ravid bertanya.
“Samain kayak Adelia Yah.”
“Cih ngikutan!” cibir Adel pelan.
“Untuk minumnya avocado coffe 2, lemon tea, green smoothies. Rian, Adel?”
“Hot chocolate!” ucap mereka bersamaan.
Adel menatap Rian sinis. “Ih apaan sih nih cowok! Ngikutin mulu!”
KAMU SEDANG MEMBACA
Andrian & Adelia
Romance{Completed} (Tahap Revisi) "Ayah ingin kalian berdua menikah." "APA? NIKAH?!! AKU GAK MAU MENIKAH SAMA DIA!!" teriak mereka berdua hampir bersamaan. Ayah mereka hanya geleng-geleng kepala melihat reaksi keduanya. "Bagaimana pun juga Pah, Adel gak m...