Di ruang kelas 11 Ips 2, semua siswa tegang karena ada ulangan harian Bahasa Inggris yang kata kelas lain susah. Hampir semua siswa berkutat dengan bukunya masing-masing.
Nathan yang tidak sama sekali belajar, ia hanya menggunakan trik terampuh yaitu kode-kodean alias mencontek.
"Ciee tegang yang hari ini ulangan harian Bahasa Inggris" ledek Nathan.
"Lo nggak belajar Than?" sahut Rinjani.
"Ngapain? Nguras tenaga aja"
"Palingan nyontek dia" sambar Dinda.
"Wess, yang lain jangan pada tegang, gue bakal hibur kalian semua kok"
" 'Seberapa greget nya lo' Than" request Alex.
Semua siswa mengangguk antusias.
"Kameren gue beli batagor"
"Terus?"
"Gor nya gue buang, bata nya gue makan"
"Yhaaa!"
"Seberapa greget lo?" tanya Alex.
"Kemaren gue ngambil uang di ATM"
"Terus?"
"Struknya gue ambil, uang nya gue buang"
"Yhaaa!"
"Seberapa greget lo?"
"Kemaren gue angkat barbel sama Mr. Jony"
"Terus?"
"Barbel nya gue taruh, Mr. Jony nya gue angkat"
Semua terbahak-bahak dengan tingkah kocak Nathan tapi tidak yang ini, semua siswa terdiam. Nathan yang melihat teman-teman nya diam, tidak seperti biasanya. Karena menurut Nathan lelucon yang ia lontarkan biasanya teman-teman nya tertawa terbahak-bahak. Teman-teman nya pernah sampai keluar air mata nya, sakit perut, pipis di kelas, guling-gulingan di lantai.
"Than" Rinjani menunjuk ke arah Mr. Jony berada.
Refleks Nathan menengok ke arah yang di tunjuk oleh Rinjani. Nathan langsung duduk ke tempat nya.
"Nathan! Kamu emang bisa angkat saya?!"
"Bisa pak, kalo dua orang tapi nya"
"Tapi badan saya belah dua dulu pak, jadi dua orang kan pak?"
Mr. Jony mengelus dada, malas menanggapi omongan Nathan.
"Kamu Nathan! Nggak usah ulangan dan berdiri di depan kelas sampai pelajaran saya berakhir!"
"Alhamdulillah, yaallah. Hamba beruntung sekali, hamba tidak belajar untuk ulangan. Hamba benar-benar terimakasih kapada mu yaallah"
Mr. Jony geleng-geleng kepala dengan tingkah gila Nathan.
Ulangan Bahasa Inggris pun berlangsung. Semua siswa tidak dapat mengerjakan nya, hanya Salsa lah yang bisa. Kenapa? Salsa jago Bahasa Inggris, karena dari kecil ia sudah di ajarkan Bahasa Inggris oleh papa nya.
---[][]---
"Sal, lo mau kemana?" Silvia berdiri dari tempat duduk nya begitu melihat Salsa sudah keluar kelas terlebih dahulu.
"Sebentar! Gue cuma mau ngasih ini!" teriak Salsa sambil melambaikan teh kotak nya di udara.
Naila dan Silvia saling bertatapan.
"Buat siapa ya kira-kira?" ucap mereka berdua.
Salsa menelusuri koridor kelas 12. Salsa gugup sekali, dengan teh kotak di tangan kanan nya dan tangan kiri nya sibuk meremas-remas rok nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Boy ✔
Teen Fiction"Sal, itu yang kirim surat ke lo bukan Libra dan yang menyatakan cinta itu juga bukan Libra" "Lah terus siapa?" tanya Salsa yang agak sedikit bingung. "Itu gue" ucap Akmal pelan. "Hah? Kakak?" Salsa kaget dengan apa yang Akmal ucapkan tadi. "Iya...