BAB [14]

4.3K 135 5
                                    

Bel pulang sekolah pun berbunyi, seluruh penghuni sekolah bubar untuk pulang ke rumah nya masing-masing.

Salsa menunggu temannya di depan pos, karena sedari tadi ia tidak melihat kedua temannya keluar, ya gitulah akibat dari keramaian. Salsa sekali kali melirik ke arah jam tangan Daniel Wellington miliknya yang melingkar di lengan nya.

"Haduh, kemana nih si dua kutu kupret" keluh Salsa.

Motor ninja hijau dengan si pengendara yang menggunakan helm pun mendekati Salsa. Entah siapa orang yang di balik helm tersebut, tetapi Salsa cuek dan masih setia berdiri di depan pos.

"Lo nunggu siapa?" ucap nya tanpa basa basi terlebih dahulu.

"Nunggu Naila sama Silvia" ucap Salsa cuek.

Salsa yang melihat Naila sedang berjalan beriringan dengan Libra pun segera ia panggil, karena ia tak betah berada di dekat Jonathan.

"Naila, gue pulang bareng sama lo dong"

"Maaf Sal, gue ada janji sama Libra. Maaf banget yaa"

Salsa tersenyum begitu melihat Silvia berjalan sorang diri. Ia segera memanggil nya.

"Sil, gue pulang bereng sama lo dong"

"Maaf Sal, gue udah di jemput sama bokap"

Salsa pun berdecak sebal, sekali kali ia menghentak kan kaki nya. Tak mungkin kan, ia harus pulang bereng bersama Jonathan? Salsa masih memendam rasa benci terhadap kakak kelasnya itu.

"Lo pulang sama siapa?" tanya Jonathan.

"Sama gue" jawab Akmal, mendekat.

"Oh sama lo. Jagain dia baik-baik ya, jangan sampe lecet sedikit pun"

"Siapa lo?"

Jonathan sambil menggunakan helm dan mengucapkan. "Gue cuma teman biasa aja kok, nggak lebih dari kata teman" ucap nya sambil menepuk pundak Akmal tiga kali dan melaju kan motor nya menuju rumah dan meninggalkan Salsa dan Akmal.

Teman biasa? Cih, gue nggak sudi berteman sama lo kak ~ batin Salsa.

Akmal tak habis tinggal diam, ia langsung menarik lengan Salsa untuk menuju parkiran dimana mobil nya berada. Salsa juga bingung terhadap sikap Akmal yang tiba-tiba posesif seperti ini. Salsa sih senang bukan main, ya karena orang yang ia suka tiba-tiba sikap nya menjadi posesif seperti ini.

"Masuk" ucap Akmal datar.

Salsa pun menurut dengan perintah Akmal, ia langsung masuk ke dalam mobil Yaris milik Akmal. Ini benar-benar hal yang terindah bagi dirinya, hal yang tidak akan terlupakan.

Di perjalan, mereka hanya saling diam dan menutup mulut nya rapat.

HENING

Ya, itu menggambarkan suasana di dalam mobil Akmal, karena tidak ada satu pun yang berbicara.

"Dimana rumah lo?" tanya Akmal untuk memecahkan keheningan.

"Komplek Melati Raya kak. Lah bukan nya kita satu arah ya?"

"Oh iya"

"Btw, tadi kakak kenapa ya tiba-tiba suruh aku buat bareng sama kakak?"

"Nggak usah di pikirin"

Akhirnya Salsa pun sampe rumah. Ia segera melepaskan sabuk pengaman nya dan segera keluar dari mobil Akmal. Tetapi tangan nya sudah di cekal oleh Akmal.

"Ada apa lagi ya kak?"

"Besok jangan lupa teh kotak" ucapnya datar.

"Iya kak nggak akan lupa kok tenang aja"

My Ice Boy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang