Title : Yes, I do Love U
"Seohyun, kemari. Ini, antarkan pesanan ini ke alamat ini. Jangan sampai terlambat atau aku akan mengurangi gajimu. Kau mengerti?"
Aku mengangguk pada perkataan bibi Bokju, dia adalah bosku di rumah makan cepat saji ini. Setelah itu aku langsung melepas serbet yang kupakai, berlari ke tempat parkir khusus pegawai dan segera melajukan motorku menuju alamat yang tertera di kertas kecil ini.
Suasana hatiku sedang sangat buruk sekarang, aku belum bisa mengendalikan perasaanku sendiri. Aku baru saja putus dari seorang pria brengsek yang ternyata hanya memanfaatkanku untuk kepentingannya sendiri. Dia dan teman-temannya menjadikan aku barang taruhan. Siapapun yang kalah dalam balapan yang mereka lakukan maka yang kalah harus memacariku bagaimanapun caranya. Kebetulan cowok-cowok itu memang sering makan di tempatku bekerja.
Aku mengenal mereka semua dengan baik. Hubunganku dengan salah satu dari mereka memang terjadi begitu saja dengan cara yang aneh.
Dua bulan yang lalu, tiba-tiba saja Jeon Jungkook datang ke tempatku bekerja ketika aku pulang, dia menungguku, katanya ada sesuatu yang ingin dia bicarakan. Membawaku pergi dari tempatku bekerja begitu saja dan ternyata malam itu dia membawaku ke arena balap tempat dia dan teman-temannya sering berkumpul.
Tempat itu terlihat sangat indah karena telah dihias sedemikian rupa. Ada banyak lampu-lampu kecil, balon-balon, dan yang paling kusukai kelopak mawar merah yang berhamburan di jalan. Ketika aku berbalik menatapnya bingung, dia memberi isyarat untuk terus melihat ke depan. Tubuhku tersentak saat mendengar dentuman keras di langit, begitu mendongak aku mendapati kembang api itu berhamburan di langit membentuk sebuah kalimat.
'I LOVE U SEOHYUN'
Aku ingat malam itu, jantungku berdebar-debar. Jungkook entah sejak kapan sudah membawa bunga dan cokelat di tangannya, berlutut di hadapanku, lalu memintaku menjadi kekasihnya.
Entah aku yang terlalu bodoh karena langsung mengiyakan permintaannya tanpa bertanya atau berusaha untuk mengenalnya dulu. Aku benar-benar tidak pernah berpikir jika dia memintaku untuk menjadi kekasihnya itu karena dia harus memenuhi taruhan yang dibuatnya bersama teman-temannya, dia kalah balapan dan akhirnya mau tidak mau harus menjadikanku pacarnya.
Mungkin memang aku yang terlalu polos dan mudah dibodoh-bodohi olehnya. Dua bulan kemarin itu, aku pikir aku sudah sangat menyukainya atau mungkin aku sudah jatuh cinta padanya sejak dia berlutut di hadapanku.
Aku pikir kami sudah membagi semua hal bersama-sama. Aku pikir, dia serius menyukaiku, tapi semuanya sudah selesai. Aku menamparnya di hadapan teman-temannya minggu lalu.
Taehyung, sahabatku di tempatku bekerja, mengajakku ke arena balap untuk menemui Jungkook sekalian melihatnya bertanding malam itu. Tapi yang kudapati bukannya menonton acara balapan, aku malah mendengar kenyataan tentang perasaannya padaku dan kenapa dia memintaku untuk menjadi pacarnya.
Taehyung sudah akan menerjangnya, tapi aku menahannya. Aku tidak mau dia ikut campur urusanku.
"Sepertinya kau sangat menikmati hubunganmu dengan Kim Seohyun ya. Kau harus berterima kasih pada kami semua untuk itu dan juga bersyukur karena kaulah yang kalah balapan dan akhirnya harus berpacaran dengannya. Jika kau menang mungkin kau tidak akan bisa berpacaran dengannya seperti sekarang. Sudah dua bulan dan kau belum juga memutuskannya. Jangan-jangan kau benar-benar jatuh cinta padanya, ya?"
"Iya, Jungkook. Sudah dua bulan, perjanjiannya hanya satu bulan, kau sudah bisa membebaskan dirimu dari gadis membosankan itu."
"Aku pasti akan memutuskannya. Kalian tenang saja, aku hanya takut akan melukai hatinya, setelah dua bulan ini dan mengenalnya dengan baik, aku tahu jika dia itu gadis baik-baik dan sepertinya dia mencintaiku."
YOU ARE READING
SHARE A DREAM ABOUT OUR BANGTAN BOYS
Fanfictionkisah cinta, persahabatan, dan mimpi~