DANGER

5 1 0
                                    

"Hei, bangun kau, dasar jalang!"

Mataku terbuka perlahan saat merasakan sengatan rasa sakit yang tiba-tiba menghantam kepalaku diiringi dengan lengkingan cempreng seseorang. Ringisan keluar dari mulutku saat wanita gila ini menarik rambutku dengan keras. Kepalaku terdongak menatapnya. Dia menyeringai padaku dan aku menatapnya dengan tatapan menantang.

"Aku menyekapmu di sini, tidak untuk membuatmu tidur-tiduran saja, Bitch! Sekarang katakan padaku, dimana mereka bersembunyi?"

Aku memejamkan mataku saat dia kembali menarik rambutku. Sialan! Harusnya aku tidak melakukan kecerobohan dan berakhir dengan wanita sialan gila ini. Mereka harus membayar mahal untuk luka-luka yang kini kumiliki.

"Sampai aku mati sekalipun, aku tidak akan pernah memberitahukan apapun padamu, Slut!"

Tangannya mendarat sempurna di wajahku dan aku kembali merasakan sudut bibirku yang belum sembuh akibat tamparan yang sama berdarah lagi. Aku akan membunuhmu saat ikatan di tanganku terlepas. Kau telah salah memilih lawanmu. Aku kembali menatapnya dan meludah tepat di wajahnya.

"Dengarkan aku baik-baik! Aku bukan wanita cengeng seperti dugaanmu! Aku bahkan bisa mematahkan lehermu jika kau mau bertarung dengan adil," desisku.

"Beraninya kau! Kau dan teman-temanmu itu sudah menggagalkan transaksiku dan sudah membuatku kehilangan puluhan juta dollar! Aku tidak akan melepaskanmu sampai mereka menyelamatkanmu dan aku pastikan tidak akan ada satupun diantara kalian yang bisa menyelamatkan diri dariku," ujarnya tepat di depan wajahku.

Aku menatap tajam matanya. "Aku memberikan peringatan terakhir untukmu, Han Yuone! Lepaskan aku dan bertarunglah secara adil atau kau harus segera menyiapkan pesan terakhirmu sebelum mereka muncul ditempat ini dan meledakkan kepalamu," bisikku.

Dia kembali memberikan seringai memuakkannya padaku. "Harusnya itu menjadi kalimatku, Sayang! Kali ini kau tidak akan berhasil. Tidak ada satupun celah ditempat ini untuk bisa ditembus oleh teman-teman tersayangmu itu kecuali jika mereka menyerahkan diri dan mengembalikan semua uangku! Kalau tidak mereka harus bersiap-siap untuk kehilangan Tuan Putri."

Wanita menyebalkan itu pergi meninggalkanku bersama dengan anak buahnya yang berbobot tiga kali tubuhnya. Ya Tuhan seandainya aku bisa meraih pisau yang terselip di pinggangku. Aku tidak akan duduk di atas kursi ini selama tiga hari lamanya. Ini sudah kelewatan. Dimana sih pria-pria tengil itu! Kenapa mereka begitu terlambat untuk misi sepenting ini?

Aku bersumpah akan menghajar mereka semua ketika mereka berhasil sampai di sini dan melepaskan ikatan sialan ini. Mereka harus membayar untuk luka-luka yang kudapatkan. Aku tidak akan menyembunyikan markas mereka lagi jika mereka tidak menghargai jeripayaku.

Baiklah, sebenarnya itu juga markasku, tapi aku bukanlah anggota inti. Aku hanya anak kemarin sore yang tiba-tiba masuk ke kehidupan mereka. Aku suka hidup dengan penuh tantangan seperti ini, aku suka memikirkan jika aku bisa mati setiap saat. Sebelum ini hidupku sangat membosankan.

Aku hanyalah seorang pelajar biasa di Seoul National University, sampai akhirnya takdir mempertemukanku dengan ke tujuh pria aneh dari jurusan bisnis. Aku tertarik untuk mengenal mereka, terlihat dari jauh mereka begitu tidak terjangkau seolah-olah ada dinding yang membatasi orang lain untuk menyentuh mereka. Setiap kali mereka lewat, orang-orang akan bergidik ketakukan.

Dengan rasa penasaranku yang terus menumpuk kian hari, aku berusaha untuk mengorek informasi dari semua orang dan kebanyakan yang mereka katakan adalah ketujuh pria itu menamai diri mereka The Killers. Itu adalah nama gank, ya itulah yang melintas dipikiranku. Ada beberapa orang juga yang mengatakan jika The Killers itu sangat berbahaya, mereka memberikan nama untuk diri mereka sesuai dengan kelakukan mereka.

SHARE A DREAM ABOUT OUR BANGTAN BOYSWhere stories live. Discover now