OURS

8 1 0
                                    

Seperti biasa tempat ini selalu bising dipenuhi oleh orang-orang yang tidak menyukai takdir hidupnya. Lebih tepatnya lagi tempat ini dipenuhi oleh orang-orang yang merasa jika hidupnya menyedihkan. Memang banyak dari kita, mungkin termasuk aku ataupun kau, yang terkadang merasa jika hidup sudah berlaku tak adil padamu. Meski pada kenyataannya semua itu sudah kita setujui sejak kita masih berada di dekat Tuhan. Karena para manusia suka lupa kalau Tuhan tidak pernah berlaku buruk kepada umatnya. Tapi sifat-sifat seperti ini sangat alamiah pada diri kita bukan? Salah satu hal yang menjadi bukti kalau tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini.

"Maaf, aku terlambat. Sudah lama menunggu?"

"Tidak, aku baru saja sampai. Aku mengerti kalau duniamu sudah berbeda denganku sekarang," ujarku.

Taehyung menatapku tajam. "Kau tetaplah temanku sampai kapanpun, Sora. Tidak ada yang berubah," decaknya.

"Yaya, aku tahu. Jangan tersinggung tuan Idol. Maaf ya, aku tidak bisa menemukan tempat untuk bertemu denganmu selain di sini. Kau tahulah, aku harus menghemat uang untuk membayar tagihan listrik, sewa rumah, dan bahkan persediaan bahan makananku sudah hamir habis," keluhku.

Pria ini terkekeh geli. "Kau masih seperti dulu. Aku mengajakmu bertemu tidak hanya untuk membicarakan kehidupan kita, Sora. Aku punya tawaran bagus yang mungkin akan kau sukai," celetuknya sambil menyeruput kopi hitam pesananku.

"Kalau penawaranmu tidak membuatku tertarik, kau harus mentraktirku makan ramen di ujung gang rumah ya," ancamku.

Taehyung terkekeh lagi. Dia membenarkan letak maskernya. "Saat ini kami tengah merencanakan album comeback yang nantinya akan dirilis bertepatan dengan hari kasih sayang. Emm dan kami sedang mencari model video clip untuk lagu utamanya. Aku pikir aku bisa membicarakan hal ini denganmu dan memberitahukan timku kalau aku sudah menemukan model yang cocok," jelasnya.

Aku terdiam setelah mendengarnya. Taehyung tampak santai sambil menyeruput kopi hitamnya. Dia menunggu jawabanku. Tumben sekali, sebelum-sebelum ini dia tidak pernah meminta bantuan seperti ini kepadaku. Ini untuk yang pertama kalinya. Bayarannya pasti cukup untuk memenuhi kebutuhanku dan ditambah dengan gajiku di café juga ditempat laundry. Mungkin tidak ada salahnya kalau aku mencoba peruntungan ini.

"Kau yakin menawarkan ini padaku? Kau yakin aku cocok untuk menjadi model video clip kalian? Kau tahu aku tidak cantik, tidak menarik, kakiku tidak jenjang, tubuhku tidak seramping gadis-gadismu dari dunia perk-popan itu," ujarku.

"Hei, sejak kapan mereka menjadi 'gadis-gadisku'! Tentu saja aku yakin. Kalau aku tidak yakin aku tidak akan mengajakmu bertemu di sini dan membicarakannya."

"Baiklah, aku menerima tawaranmu. Kapan kita akan mulai?"

"Besok lusa akan kujemput didepan pintu flatmu. Kau tenang saja, semua kebutuhanmu akan kami sediakan, kau cukup membawa dirimu saja," kekehnya.

Aku mendelik kesal padanya. Dia masih tetap usil seperti dulu. Dasar! Setelah percapakan itu, kami mengobrol dengan santai sampai nyaris tengah malam, katanya dia sedang tidak ada jadwal karena grup mereka memang sedang mempersiapkan album baru. Terakhir bertemu dengannya kalau tidak salah ingat adalah bulan mei tahun lalu.

Aku bisa memakluminya. Dia memang sudah bukan lagi Taehyung yang dulu, yang selalu memiliki waktu untukku kapanpun. Kini dia sudah menjadi pria pujaan gadis-gadis muda di negara ini. Meski begitu, dia tetaplah Taehyung-ku yang dulu.

Dia melemparkan ejekan-ejekan yang tiada habisnya tiap kali bertemu, seperti saat ini misalnya. Aku tertawa lepas mendengar cerita-cerita anehnya. Ya, sekalipun sudah banyak yang berubah diantara kami, ada satu hal yang tidak berubah. Dia tetaplah Taehyung-ku.

SHARE A DREAM ABOUT OUR BANGTAN BOYSWhere stories live. Discover now