Romeooo...
***
"Ahh kenyang!" Sella mengusap perutnya yang rata dengan mendesah polos. Sarapan yang telah dipesan khusus untuknya terasa sangat nikmat di lidahnya. Dan makanan yang kakaknya pesan adalah makanan favoritnya.
Sella kemudian kembali berbaring ke atas sofa. Berawal karena rasa bosan berubah menjadi rasa kantuk yang berat.
Tanpa sadar Sella pun jatuh tertidur. Sella sangat cantik bahkan saat dirinya hanya tidur. Sella tidur bagaikan putri tidur yang terlelap nyaman di sofa empuk. Aroma tubuh kakaknya melekat pada kelembutan sofa dan entah kenapa Sella menyukai aroma itu.
Kak Romeo...
Sella tidur lelap dengan posisi meringkuk memeluk tubuhnya sendiri. Layaknya anak kecil yang merindukan pelukan dan kasih sayang orang tuanya.
"Mama..." Sella terus mengigau dan merindukan sosoknya.
Bagi Sella... Ana adalah ibu kandungnya yang selama ini selalu menyayanginya. Ana selalu memberinya usapan lembut di puncak kepalanya dan mencium pipinya.
Satu jam berlalu begitu cepat. Sella tidur begitu pulas hingga sentuhan di kepalanya berhasil membangunkannya kembali.
"Ngghh.. kak Romeo?" Sella mengusap kedua matanya sambil bergumam.
Sella berusaha mengatur cahaya pada retina matanya. Keningnya terlipat berusaha melihat sosok di hadapannya yang dengan berani mengusap bahunya.
Sella sontak terkejut saat pria asing yang kini duduk di pinggiran sofa bukanlah Romeo, melainkan seorang pria paruh baya dengan setelan jas mewah. Sella memperkirakan usia pria itu hampir di angka lima puluhan. Sangat tua di matanya.
"Ba-bapak siapa?" Sella segera bangun dan duduk menjauhinya seraya merapikan roknya yang entah sejak kapan terangkat sedikit ke atas.
Sella melihat ke sekeliling mencari Romeo.
"Jangan takut, Manis." Pria berkeriput itu tersenyum dengan kilatan aneh di matanya.
Tawa pria tua itu kemudian menyusul melihat kecemasan di wajah Sella, "Di luar dugaan, Romeo ternyata senang bermain dengan gadis kecil sepertimu."
"Nggak..." Sella menggelengkan kepalanya kuat-kuat.
"Udah, nggak usah malu sama Bapak. Anak SMA memang masih hijau dan jauh lebih nikmat. Mereka itu nurut kalau dikasih uang." Ucapan sadis dan vulgar pria itu membuat hati Sella jatuh.
Sella bukan seperti itu!
Sella buru-buru bangkit dan berdiri. Namun, ketika Sella berniat untuk melangkahkan kakinya tiba-tiba pria bertubuh tambun itu menarik lengannya, dan berhasil membuat Sella jatuh ke pangkuannya.
"Ah!! Jangan!" Sella merasa jijik ketika tubuhnya dipeluk dari belakang. Aroma parfum pria tua itu begitu menusuk indera penciumannya.
Sella merasa ingin muntah kala bibir berwarna gelap itu mencoba menciumi lehernya yang jenjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romeo & Sella [21+]
RomanceDEWASA, MATURE, 21 +, ROMANCE, FULL OF DARK, MAINSTREAM *** "Kak... udah.. sakit.." "Diam, Sella. Nanti papa tahu!" "Tapi sakit kak..." Kasih sayang seorang kakak (ROMEO ALDO S.) yang berusia 25 tahun terhadap adik angkatnya yang masih berada di ban...