***
"Sella kok dari tadi diem aja? Mau makan Sandwich buatan Mama?"
Sentuhan lembut di bahu Sella membuat lamunannya terhenti.
Sella menoleh dan melihat senyum menawan ibu angkatnya terarah langsung kepadanya.
"Kok diem lagi? Mau Mama suapin?" Tanya Ana sambil mencubit hidung Sella, yang otomatis membuat Sella ikut tersenyum.
"Sella mau!" Sella berseru ceria.
"Papa juga mau disuapin dong." Raka yang berada di kursi depan menoleh ke belakang, menatap istri tercintanya yang sibuk menyuapi Sella.
"Ih, Papa. Udah besar masih mau disuapin." Ana menggerutu, namun dengan senang hati memberikan suapan kepada Raka.
Melihat keromantisan orang tua angkatnya seketika membuat Sella iri. Sella melihat wajah berseri-seri keduanya dengan lamat hingga tanpa sengaja matanya bertemu langsung dengan mata milik kakaknya di kaca spion.
Romeo menatapnya dengan tatapan mata dingin dan membuat Sella kembali dilanda rasa takut.
Sella yang belum sepenuhnya berhasil menelan Sandwichnya tiba-tiba terbatuk.
"Uhuk! Uhuk!" Sella batuk dengan keras hingga matanya berlinang, merasakan sisa kecil rotinya tersangkut di tenggorokannya.
"Minum, Sayang." Ana menyodorkan sebotol air mineral kepada Sella.
Sella mengambil botol kecil itu dan meminumnya hingga tak lagi tersisa.
"Lain kali kalau makan hati-hati, Sayang." Ana menghapus air mata Sella yang sempat berlinang di sepanjang pipi.
"Ma-maaf, Mah." Sella menundukkan kepala, dan hal itu membuat Ana merasa iba kepadanya.
"Jangan minta maaf, Sayang."
Saat Sella mencoba meluruskan punggungnya, sekali lagi matanya bertemu dengan mata kakaknya.
Sella buru-buru membuang wajahnya keluar jendela.Sella merasa gerak-geriknya dibatasi, dan itu semakin sulit saat ibunya meminta Romeo menepikan mobilnya di salah satu minimarket yang buka 24 jam.
"Rom, berhenti di mini market ya. Mama mau beli perlengkapan mandi untuk Papa." Ana menepuk bahu Romeo.
Permintaan Ana hanya dibalas dengan gumaman singkat Romeo.
Saat mobilnya berhenti di pinggir rest area, Ana keluar diikuti oleh Raka di belakangnya. Sella yang tidak ingin berduaan saja dengan kakaknya, hendak keluar, namun dicegah oleh Romeo dengan segera mengaktifkan kunci pintunya.
Sella mencoba membukanya dengan paksa, namun hasilnya sia-sia.
Kedua orang tuanya telah berjalan semakin jauh menuju minimarket tanpa meninggalkan rasa curiga sedikitpun."Duduk di sampingku, Sella." Romeo yang sejak tadi diam, kini mengeluarkan suara.
"Tapi itu tempat duduk Papa..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Romeo & Sella [21+]
RomanceDEWASA, MATURE, 21 +, ROMANCE, FULL OF DARK, MAINSTREAM *** "Kak... udah.. sakit.." "Diam, Sella. Nanti papa tahu!" "Tapi sakit kak..." Kasih sayang seorang kakak (ROMEO ALDO S.) yang berusia 25 tahun terhadap adik angkatnya yang masih berada di ban...