12. R & S | My Poor Sella (21+)

750K 15.4K 1.6K
                                    

"Aahhh...."

Sella merasakan suhu tubuhnya tidak senormal seperti biasanya.

Satu jam dipaksa bercinta oleh kakaknya dalam lautan busa pada bathtub, memberikan efek lain pada suhu tubuhnya saat ini.

Tubuhnya menggigil kedinginan dengan kondisi kepala yang terasa pening.

Sella merasa demam tinggi.

"Kak Meo...?" Sella memijat keningnya yang berdenyut kencang. Kepalanya begitu sakit, dan serasa ditusuk oleh sesuatu yang tajam.

Sella terus bergumam ditengah tidurnya yang gelisah.

"Kak Meo... sakit..." Sella meringkuk sambil menaikkan selimutnya hingga ke atas bahu, menutupi tubuhnya yang saat ini tidak memakai selembar kain.

Sella meringkuk dengan tubuh gemetar. Matanya yang sempat terpejam erat, perlahan mulai terbuka saat ia merasakan keheningan itu.

Betapa sedihnya Sella saat ia tidak mendapati kakaknya berada di samping tempat tidurnya.

"Kak Romeo?" Mata Sella memanas saat pikiran buruknya mulai menguasai dirinya.

Jangan-jangan Romeo pergi dan meninggalkan Sella sendirian di sini?

Habis manis sepah dibuang? Peribahasa itu seolah pantas diberikan kepada Sella yang saat ini sendirian di dalam sebuah kamar motel.

"Hiks!" Seharusnya Sella bersyukur. Dengan begini Sella bisa kabur dan pergi sejauh-jauhnya dari Romeo yang sudah memperlakukannya begitu buruk. Tapi...

Tapi ada yang aneh. Sella merasa ada yang mengganjal di hatinya saat ini.

Sella mulai merasa ketergantungan. Sella takut hidup sendirian di luar.

Walaupun di satu sisi, Sella mendapat banyak pelecehan dari Kakaknya, tapi selama itu pula Sella selalu mendapat fasilitas lengkap serta perlindungan darinya.

Tangisan Sella lama-lama semakin kencang. Sambil meringkuk, Sella membenamkan wajahnya pada bantal tidurnya, "HIKS. HIKS!"

"Kenapa menangis?" Gerakan di samping tempat tidurnya membuat Sella menghentikan tangisannya.

Saat Sella berusaha mengusap matanya, tiba-tiba Sella merasakan pelukan mesra dan intim dari arah belakang tubuhnya.

"Badanmu hangat, Sella." Romeo berkata parau di sela-sela ciuman lembut di bahu Sella.

Mendengar kelembutan pada suara Romeo, membuat Sella semakin dilanda rasa emosional.

Sella kembali menangis, "Ba... badan Sella... sakit... hiks!"

Seperti anak kecil, Sella mengadu perihal rasa sakitnya kepada Romeo.

Romeo mengerutkan keningnya saat tangisan Sella semakin keras terdengar.

"Coba kulihat." Seraya kembali duduk, Romeo menempelkan tangannya ke dahi Sella.

"Kamu demam." Suhu tubuh Sella begitu panas. Begitupun saat Romeo melihat mata sembab Sella yang tampak sayu dan merah. Kedua pipinya menunjukkannya reaksi yang sama, merah padam.

Romeo & Sella [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang