16. R & S | Sindrom Stockholm (21+)

720K 16.3K 1.6K
                                    

Ruang Tunggu, Rumah Sakit, 09.40 WIB

Bahagia. Hari ini Sella sangat bahagia. Romeo tidak lagi jahat kepadanya. Bahkan saat Sella ingin bermanja-manja dengan memeluk lengannya, Kakaknya tidak sedikitpun marah dengan sikapnya. Bahkan saat Sella memainkan kancing kemeja pada lengannya yang kokoh, Kakaknya masih diam dan menerimanya dengan tenang.

"Aduh manjanya." suara keibuan muncul secara tiba-tiba dari arah samping tempat duduk Sella.

Sella menoleh, begitupun dengan Romeo yang ikut mengalihkan sedikit perhatiannya.

Sella melihat seorang ibu hamil duduk di sampingnya. Sella memperkirakan usia wanita itu berada di angka 30-an.

"Zaman sekarang mulai banyak yang menikah muda ya." ucap wanita itu tanpa menghilangkan senyum ramah.

Sella hanya mengerjapkan matanya polos.

"Berapa umurmu, Nak?" Tanya wanita itu ramah.

"17 tahun.... tapi lima bulan lagi 18 tahun, Tante." Sella membalas keramahan wanita itu dengan ikut tersenyum manis.

Wanita itu terkejut dengan jawaban Sella, "Muda sekali, terus sekarang sudah hamil berapa bulan?" Tanya wanita itu sekali lagi kepada Sella. Nada suara yang keluar terdengar seperti seorang ibu yang tengah mengkhawatirkan kondisi putrinya.

Kening Sella terlipat mendengar pertanyaan itu, "Hamil?"

Sella langsung menengadahkan kepala melihat wajah Kakaknya, "Kak Romeo?" Sella melihat keengganan Romeo untuk menanggapi pertanyaan wanita itu. Kakaknya terlalu dingin untuk sekedar menanggapinya.

"Banyak perempuan putus sekolah karena hamil. Parahnya mereka hamil di luar nikah." Lanjutnya seraya menatap iba kepada Sella yang tidak memakai cincin nikah.

Ucapan wanita asing itu berhasil memukul hati Sella.

"Tuan Romeo, Dokter Reva sudah menunggu anda." Seorang perawat menghampiri tempat duduk Romeo.
Romeo mengangguk dan langsung berdiri sambil merapikan kemejanya.

"Ayo." Romeo kemudian menarik lengan Sella agar ikut berdiri disampingnya.

Tanpa basa-basi atau keramahan sama sekali, Romeo membawa Sella masuk ke dalam meninggalkan wanita asing itu sendirian.

"Kak Romeo, apa Sella sedang hamil?" Tanya Sella di sela-sela langkah mereka berjalan.

Namun, lagi-lagi hanya keheningan yang membalas pertanyaan Sella.

"Sella nggak mau hamil..." Sella kembali berkata lirih sambil menatap wajah Kakaknya, namun lagi-lagi tidak direspon olehnya. Sella sedih sikap Kakaknya kembali seperti dulu. Tidak mengacuhkannya. Padahal baru beberapa jam lalu mereka habis bercinta dan Kakaknya sangat lembut kepadanya.

Sella setia menatap wajah Romeo yang irit bicara hingga mereka memasuki sebuah ruangan luas yang elegan.
Seorang wanita yang mungkin telah menginjak usia 40an tengah duduk di atas kursi kerja. Wanita itu membenarkan posisi kacamatanya agar bisa menatap Sella.

"Silahkan duduk." Wanita bernama Reva tersenyum lebar lalu mempersilakan Romeo duduk.

Saat Sella berniat untuk mengambil duduk di samping Romeo, Reva terlebih dahulu melambaikan tangan kepada Sella agar Sella berbaring ke atas ranjang periksa, "Mari, saya periksa, Nona."

Romeo & Sella [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang