10. R & S | Sella Lari! (++)

790K 19K 1.7K
                                    

Bang romeoo 👆😬

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bang romeoo 👆😬

******

Sella terbangun keesokan harinya karena sentuhan lembut di pipinya.

"Kak Romeo?" Sella menggeliat dan tersenyum kecil di antara matanya yang masih terpejam.

"Kok Romeo sih, Sayang?"

Sella membuka matanya dan terkejut saat ibu angkatnya-wanita cantik yang saat ini telah berusia 46 tahun-itulah yang berada di samping tempat tidurnya.

"Mamah?" Sella buru-buru bangun terduduk seraya mengedarkan matanya ke sekeliling ruangan.

Sella tertegun karena saat ini ia telah berada di dalam kamar tidurnya sendiri. Ketika menunduk, Sella pun telah memakai pakaian lengkap. Tak lagi telanjang seperti tadi malam.

Apa kak Romeo yang melakukan semua ini?

"Kakakmu ada di bawah, Sayang." Ana mencubit pipi Sella.

"Kak Romeo ada di bawah?" Sella membeo lirih.

Ana mengangguk, "Sekarang cepat mandi, terus kita sarapan sama-sama."

Sella mengangguk dan lekas berlari menuju ke dalam kamar mandi.

Sella mandi dengan cepat dan tak ingin membuat keluarga asuhnya menunggunya terlalu lama.

Sella membersihkan seluruh tubuhnya yang selama semalaman penuh itu telah bersenggama dengan kakaknya.

"Kak Romeo..." wajah Sella tiba-tiba memanas hanya mengingat dan mengucapkan satu nama itu.

Cukup Sella!- Sella menggelengkan kepalanya dan berusaha keras untuk tidak mengingat malam itu.

Lima belas menit kemudian...

Sella keluar dari dalam kamar mandi. Senyumnya kian mengembang ceria karena Ana masih berada di dalam kamarnya, menyiapkan pakaiannya.

"Hari ini putri bungsu Om Romli datang, Sayang," Ana membantu Sella memakai gaun sebatas lutut yang wanita itu beli saat liburan di Jogja, "Usianya sama seperti kamu loh."

Sella tersenyum dan mengangguk polos, yang tak urung membuat Ana ikut tersenyum.

"Nggak nyangka putri Mama udah sebesar ini, sampai-sampai bajunya nggak muat begini." Ana begitu kesusahan saat mengikat tali pita di pinggang Sella.

"Aduh.."

"Kenapa, Sayang?" Ana melihat Sella merintih sambil menyentuh payudaranya.

"Dada Sella sakit..." Sella mengiggit bibir bawahnya, "Bajunya kekecilan untuk Sella pakai... ma.. maaf Mah.."

Sella merasa sulit untuk bernafas dan rasa sakit di dadanya mungkin karena efek kakaknya yang sering memainkan payudaranya.

"Jangan minta maaf, Sayang. Nanti kita bisa beli baju baru lagi." Ana menangkup wajah Sella yang merasa bersalah, "Nanti biar Mama yang minta kakakmu buat beliin baju yang banyak buat kamu."

Romeo & Sella [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang