15. R & S | Bercint* dalam Mobil (21+)

836K 16.1K 3.2K
                                    

Gaya cool-nya.. entah kenapa suka aja.... 😍

 😍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tinggi : ± 189 cm 😳😵

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tinggi : ± 189 cm 😳😵

***


 
"Sella cuma mau Kak Romeo..."

Sella akhirnya mengungkapkan seluruh perasaannya yang terdalam, dan Sella kembali dilanda rasa bingung karena balasan atas perasaannya saat itu hanya dijawab dengan perintah singkat darinya.

"Besok pagi kita ke rumah sakit."

Setelah mengucapkan itu, Kakaknya langsung meninggalkannya pergi.

"Huft. " Sella menghela napasnya lagi.
Sella duduk di depan meja rias sambil merapikan pakaiannya. Sella mengikat rambut panjangnya ke belakang hingga pintu kamarnya terbuka secara tiba-tiba.

Sella terkejut saat sahabat ayahnya masuk ke dalam kamarnya.

"Om Romli?" Sella buru-buru bangkit dan bersyukur telah merapikan baju off shoulder-nya yang sempat melorot.

"Om kaget Papa sama Mama kamu balik ke Jakarta secepat itu." Pria itu masuk ke dalam kamar, mendekati Sella yang masih berdiri kaku di depan meja rias, "Kalian bertengkar?"

Sella tiba-tiba teringat dengan pertengkaran Kak Romeo dengan Papa.

"Ini semua salah Sella..." Sella tertunduk lesu dan terkejut saat pinggangnya disentuh oleh pria yang notabene adalah sahabat Papanya.

"Om Romli..." refleks Sella menepis tangan Romli dan mundur menjauhinya.

"Ada apa, Sayang? Jangan takut." Romli tersenyum dan berjalan mendekati Sella lagi.

"Om mau apa?" Sella tiba-tiba dilanda rasa takut. 

"Om cuma mau hibur kamu, Sayang." Ucap Romli serak.

Sella memeluk tubuhnya sendiri dan mencuri pandang ke arah pintu, "Sella nggak perlu, Om…"

Tanpa menunggu lama, Sella berjalan cepat nyaris berlari melewati Romli dan begitu bahagianya Sella saat ia melihat Kakaknya muncul di depan pintu kamarnya dengan kemeja yang rapi.

"Kak Romeo!" Sella berlari memeluk tubuh Kakaknya dengan senyum lega.
Sella merasa nyaman saat Kakaknya membalas pelukannya.

"Sudah siap, Sella?" 

Sella membalas pertanyaan Romeo dengan anggukan penuh.

"Kami pergi dulu." Pamit Romeo dengan nada suara dingin, dan Romli hanya membalasnya dengan anggukan singkat dan tatapan tidak suka pada matanya.

Romli membenci Romeo begitupun sebaliknya.

***
 
"Tadi Om Romli ngapain ke kamar kamu?" Tanya Romeo saat mereka telah berada di dalam mobil, perjalanan ke rumah sakit yang berada dekat dengan villanya.

"Ehm.. tadi Om Romli coba sentuh Sella..." Sella memilin kuku tangannya dengan gelisah mengingat pinggangnya sempat disentuh oleh pria yang sepantasnya cocok menjadi ayahnya.

"Dimana dia sentuh kamu?" Rahang Romeo mengeras hanya karena mendengar pernyataan Sella.

"Cuma di pinggang..." Sella menyentuh pinggangnya dan detik berikutnya ia merasakan sentuhan intim di sana.

"Aahh... kak Meo.." Sella terkesiap saat sentuhan itu turun ke pahanya. Tangannya secara pasti memaksa masuk melewati roknya.

"Kak Meo...." Sella mencoba mengeluarkan tangan Romeo dari dalam roknya, namun yang ada lelaki itu malah semakin agresif memainkan organ intimnya.

"Aahh..." Sella tanpa sadar  membuka lebar kedua kakinya dan memberi kesempatan kepada Romeo untuk memasukkan jari-jari tangan ke dalam vaginanya.

Sella meremas jok mobilnya dengan sekuat tenaga dan merasa melayang saat Romeo mengaduk seluruh intinya dengan lihai. Dua jari tangannya bermain dalam kewanitaannya yang mulai basah. Gerakan naik turunnya membuat tubuh Sella menggeliat dalam kepasrahan.

“Kak Meo… aahh…” Desahan Sella menaikkan gairah Romeo. Suara merdu dan kedua pipinya yang merah sangat cantik.

Romeo menepikan mobilnya, dan saat semua telah berada dalam kendalinya ia langsung menarik Sella agar duduk di atas pangkuan dengan posisi membelakanginya.

Sella terkejut saat Romeo menurunkan resleting celananya dan terlihatlah kejantanan milik Kakaknya telah berdiri dan siap memasukinya.

Untuk part ini kami potong karena mengandung konten dewasa. Jadi khusus pembaca wattpad cukup membaca versi bersihnya saja ya. Makasih.

⛔ Cerita ini ada juga lengkap di platform Karyakarsa

-------
Om Romli 👇

------- Om Romli 👇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Romeo & Sella [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang