Chapter 23: Lost

3.6K 504 28
                                    

Kadang-kadang kamu berpikir ingin menghilang tapi yang sebenarnya kamu inginkan adalah dapat ditemukan...

Suara penyiar radio mendominasi telinga dua orang yang tengah berkendara ini. Mereka tak saling bicara satu sama lain, mungkin sudah sekitar lima belas menit mereka terdiam tanpa percakapan sama sekali.

Semenjak kejadian tempo hari sikap Jimin mendadak berubah, ia lebih banyak diam dan terlihat tak nyaman saat bersama Seulbin, wanita ini sejak awal memang tak banyak bicara dan Jimin lah yang selalu mencari topik pembicaraan mereka tapi sekarang tidak begitu. Sesuatu merubah sikap Jimin sejak mereka tak lagi melakukan kontak dengan Jian.

Ponsel Jimin berdering lantas mencuri atensi keduanya. Jimin meraih ponselnya disaku coat yang ia kenakan namun karena ia sedang menyetir, ponselnya diambil alih oleh Seulbin,

"Aku yang angkat, kau fokus saja menyetir" .

Jimin membiarkannya, ini sudah sering terjadi karena Seulbin selalu memperhatikan hal-hal kecil termasuk tidak menggunakan ponsel saat berkendara.

Seulbin mulai berbicara, terdengar seperti itu adalah pembicaraan yang serius, tangan Seulbin menepuk lengan Jimin dan memberikan isyarat untuk menepikan kendaraan mereka. Setelah dilakukan dengan baik oleh Jimin, Seulbin me-Loadspeaker panggilan yang tadi ia terima, Jimin dapat melihat nama yang tertera dilayar adalah Seokjin Hyung.

"Jimin-a, ini Seokjin yang bicara" suaranya begitu terdengar gusar dan seperti tak tenang.

"Bicaralah Hyung, ini aku" sahut Jimin

"Apa kebetulan kau tau dimana Jian berada? Maksudku apa Jian bersamamu atau memberitaukan kemana dia pergi?"

Jimin mengerutkan keningnya begitu pula dengan Seulbin, mereka saling menatap satu sama lain sebelum akhirnya memberikan jawaban pada Seokjin, "Tidak Hyung sudah sangat lama aku dan Jian tak saling bertukar kabar, terakhir sepertinya ia memblokir nomer telfonku juga" .

Terdengar suara decakan dari Seokjin diujung sana lalu ia kembali bersuara,

"Baiklah terima kasih, bisakah kau kirimkan nomer Jeon Jungkook padaku?"

Jungkook? Jimin dan Seulbin semakin bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi, Seokjin hendak mematikan panggilannya agar Jimin mengirimkan nomer Jungkook dengan segera namun hal itu segera ditahan oleh Jimin,

"Hyung, apa yang terjadi? Apa ada sesuatu yang terjadi pada Jian? Ceritakan dulu yang sebenarnya padaku baru akan ku berikan nomer Jungkook"

Seokjin terdengar menghela napasnya dengan berat,

"Jian hilang, sudah lebih dari satu minggu"

Seketika Jimin tersentak dan membeku, Seokjin kembali meneruskan.

"Namjoon awalnya mengatakan pada ibuku bahwa mungkin Jian menginap dirumah temannya karena mereka baru bertengkar hebat, tapi sampai detik ini Jian belum pulang. Ibuku sudah mencoba menghubungi kantor Jian dan katanya dia sudah mengundurkan diri, Sulhee temannya pun tidak tau apa-apa tentang Jian. Anak itu juga mengganti nomer telfonnya, terakhir dia menelfonku dan meminta aku untuk tidak khawatir. Aku baru mengerti maksudnya sekarang"

𝘢𝘳𝘳𝘩𝘦𝘯𝘱𝘩𝘰𝘣𝘪𝘢 || 𝗣𝗝𝗠 (𝗦𝗨𝗗𝗔𝗛 𝗧𝗔𝗠𝗔𝗧)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang