Chapter 9: Apologies

4.6K 475 12
                                    

Semua orang berhak punya kesempatan kedua untuk memperbaiki kesalahan yang mereka perbuat dimasa lalu, yang jadi masalah apakah orang itu mampu untuk tak mengulangi kesalahannya?

Tatapan tajam Jungkook tertuju pada pria yang berdiri disamping gadisnya, ada rasa terkejut sekaligus tanda tanya besar dipikirannya saat ini. Pria yang bersama Jian adalah orang yang cukup dikenal baik oleh Jungkook, lantas bagaimana bisa ia saling mengenal dengan Jian? Dan lebih membingungkan lagi, apa Jimin baru saja keluar dari rumah Jian? Jungkook bahkan belum pernah masuk kesana.

Jimin nampaknya belum mau menjawab pertanyaan Jungkook, pria itu malah balik bertanya apa yang sedang Jungkook lakukan dirumah Jian, dengan entengnya Jungkook menjawab "Tentu saja aku kemari untuk mengunjungi kekasihku, apa ada masalah?"

Kedua iris Jimin membola, pandangannya tertuju pada Jian yang kini tengah tertunduk dihadapannya. Sekilas Jimin mendengar Jian berbisik pilu,

"Kau ingin tau siapa pria yang membawa ku kerumah sakit kemarin? Dia orangnya. Kau mengenalnya? Bagus, kalau begitu bawa dia pergi dari sini. Aku belum bisa bertemu dengannya sekarang" Jian berjalan begitu saja meninggalkan Jimin dan Jungkook yang kini sama-sama menatap kepergiannnya. Pintu rumah Jian ditutup, gadis itu segera berlari menuju kamarnya, mengabaikan teriakan Ibu serta Kakaknya. Kembali mengunci dirinya didalam sana

🌸

Jungkook menatap Jimin penuh tuntutan, ia masih tak mengerti apa yang terjadi dan sejak kapan mereka saling mengenal. Mereka tak lagi berada dirumah Jian, sangat tidak sopan membicarakan masalah pribadi didepan rumah orang lain.

Jadi Jimin berpamitan dan membawa Jungkook kesebuah cafe yang tak jauh dari rumah Jian. Jimin bingung ingin memulai dari mana, disatu sisi banyak juga yang ingin dirinya tanyakan pada Jungkook

"Baiklah bagaimana kalau kita mulai denganmu, apa kau benar kekasih Jian? Kalau aku boleh tau sejak kapan?"

Jungkook mengangguk mantap "Ne, hubungan kami sudah terjalin sejak satu tahun lalu. Kau belum menjawab satupun pertanyaan ku hyung, Bagaimana kau bisa mengenal Jian? Sejak kapan kalian saling mengenal? Mengapa aku tidak tau dan apa yang kau lakukan dirumah Jian? Apa kau kenal keluarganya?"

Jungkook menghujani Jimin dengan banyak pertanyaan, sedari tadi Jimin selalu menghindar saat ditanya namun kali ini akhirnya ia menjawab,

"Jian adalah adik dari teman kuliah ku, aku baru mengenalnya. Kakaknya membawa dia padaku untuk diobati"

Seperti yang Jimin duga, Jungkook pasti terkejut mendengar penjelasannya, lantas ia menjelaskan sedikit perkara yang terjadi pada Jungkook, pria itu nampaknya masih bingung namun ia kini tau kalau Jian-nya sedang dalam kondisi mental yang buruk.

"Jika perkiraan ku benar, kau adalah salah satu faktor penyebab Jian menjadi trauma terhadap seorang pria. Karena Seokjin hyung pernah menceritakan sedikit padaku tentang Jian yang menangis semalaman karena pacarnya menyakitinya, walaupun aku belum tau pasti karena gadis itu masih tertutup padaku"

Raut wajahnya kian berubah sendu tatkala Jimin menjelaskan sedikit tentang apa yang terjadi pada Jian, sedikit pertanyaan diotak Jungkook mulai terjawab. Jadi alasan mengapa Jian berlari saat melihatnya di halte kemarin adalah karena gadis itu terkena Arrhenphobia.

Jungkook berusaha mengorek lebih dalam memory nya dengan Jian, apakah Jungkook pernah memperlakukan Jian dengan kasar hingga gadis itu sesakit ini? Jawabannya mulai muncul dibenaknya, manakala dirinya menepis keras tangan Jian yang hendak merengkuhnya dan Jian yang jatuh tersungkur dihadapannya.

𝘢𝘳𝘳𝘩𝘦𝘯𝘱𝘩𝘰𝘣𝘪𝘢 || 𝗣𝗝𝗠 (𝗦𝗨𝗗𝗔𝗛 𝗧𝗔𝗠𝗔𝗧)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang