“Sudahlah Tae aku tak ingin kita terus menerus bertengkar seperti ini.”
“Kau yang selalu seperti ini kau yang selalu memulai semua pertengkaran ini Tiffany.”
“Sejak awal hubungan ini memang salah seharusnya hubungan ini tak pernah terjadi diantara kita.”
“Kau benar, sejak awal aku memang salah telah mencintai seorang gadis hingga teramat sangat mencintainya. Kau benar hubungan ini memang salah kau pantas mendapatkan seseorang yang jauh lebih baik dariku yang lebih mencintaimu.”
Taeyeon segera mengambil kunci mobilnya dan keluar dari dorm ia mengendarai mobilnya tanpa tujuan dimalam yang semakin larut sedangkan Tiffany kini meluruhkan tubuhnya disofa panjang tempat yang biasa mereka gunakan untuk berkumpul bersama. Mobil Taeyeon berhenti tepat dipinggir sungai han, Taeyeon kembali menghapus airmatanya kasar ia sangat pintar menutupi perasaannya sendiri selama ini akan tetapi kali ini ia benar-benar sangat lelah dengan semuanya ia terlalu lelah untuk terus menyembunyikan perasaannya. Ini buka kali pertama Taeyeon dan Tiffany kembali bertengkar akan tetapi kali ini Taeyeon benar-benar tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya terhadap sifat Tiffany…
“apa ini semua akan menjadi akhir dari hubungan kita selama ini ?”
Setelah pertengkarannya dengan Tiffany beberapa hari yang lalu Taeyeon memilih untuk pulang ke rumahnya sendiri yang ia beli beberapa waktu yang lalu ia memutuskan untuk menenangkan pikirannya sejenak dirumahnya.
“Ada apa denganmu sebenarnya taetae-ah ? Kau kembali bertengkar dengan Tiffany ?” tanya Jiwoong kakak Taeyeon yang menempati rumahnya selama ini.
“Aku sedang tak ingin membahasnya oppa.” jawab Taeyeon menolak pertanyaan Jiwoong
“Ini bukan kali pertama kalian bertengkar. Bukankah kau sangat mencintai Tiffany ?” ujar Jiwoong kembali
“Bukan lagi cinta jika kita hanya berjuang sendirian oppa.” ujar Taeyeon singkat
“Apa kau bersungguh-sungguh dengan apa yang kau ucapkan Tae ?” tanya Jiwoong serius
“Aku tak tau sepertinya sudah tak ada yang harus aku pertahankan dari hubungan ini.” jawab Taeyeon singkat. “Aku pergi Oppa…” ujar Taeyeon yang keluar dari rumahnya. Ia kembali menyibukkan dirinya dengan latihan untuk tour solo konsernya sendiri hingga larut malam.
Tiffany baru saja pulang dari jadwal yang ia jalani hari ini, ia memasuki dorm yang begitu sepi hingga ia terdiam sesaat menatap pintu kamar yang masih tertutup rapat. 1 minggu telah berlalu semenjak pertengkaran mereka berdua hingga kini keduanya tak bertemu atau sekedar menyapa satu sama lain bahkan Taeyeon seolah sangat menghindar darinya saat ini. Tiffany mendengar seseorang memasukkan password pintu dorm mereka dan akhirnya mereka kembali bertemu setelah pertengkaran mereka terakhir kali.
“Kau baru pulang ?” sapa Tiffany
“Ne.” jawab Taeyeon singkat
“Tae…”
“Aku lelah, aku ingin istirahat.” ujar Taeyeon dingin dan kembali melanjutkan langkahnya masuk kedalam kamar.
“Kau benar-benar marah kali ini padaku ?” ujar Tiffany lirih menatap pintu kamar Taeyeon yang kembali tertutup rapat.
Taeyeon bersandar dibalik pintu menahan sakit dalam hatinya yang kembali terasa, ia segera membersihkan dirinya dan beristirahat karna ia merasa sangat letih baik hati maupun tubuhnya selang beberapa saat ia akhirnya tertidur. Tanpa sepengetahuan Taeyeon seseorang telah masuk kedalam kamarnya hingga sebuah tangan telah melingkar sempurna memeluk Taeyeon dari belakang terdengar isakan tangis dipunggung Taeyeon membuat gadis mungil itu kembali terjaga.