Sydney, Australia
Felix memangku pipi kanan nya ke tangan. Waktu terasa sangat lamban seolah mati. Kini ia berdecak.
Pemuda itu duduk di kursi pojok sebuah Cafe. cukup asing sebenarnya, tapi, bukankah dia perlu beradaptasi pada lingkungan baru nya?.
Vanilla Latte yang dipesannya 15 menit lalu ia abaikan. Sungguh dia merindukan korea walaupun baru beberapa minggu meninggalkan negara itu.
Sebenarnya dia kemari bukan tanpa alasan, papa-nya yang seorang workholic meninggalkannya di apartemen sendirian pukul 4 pagi ini, karena dia bosan, dia memilih jalan-jalan sendirian dan berakhir duduk di cafe yang terletak diseberang gedung apartemennya.
Changbin. Felix merindukan Seo Changbin. Yeah, walaupun dia tidak bisa melakukan apapun untuk mengatasi rasa rindu nya yang menyebalkan itu.
"Permisi .." seorang gadis dengan rambut coklat tiba-tiba duduk di depan Felix tanpa diperintah.
'datang dari mana dia tadi?'ㅡpikir Felix.
Gadis itu sedikit menyisir rambutnya menggunakan tangan kemudian berdehem "hai, ku tebak kamu orang korea?" tunjuk gadis itu. Felix menganggukkan kepala nya "kenapa?"
"Tuh kan! Apa ku bilang. Eh, ngomong-ngomong, perkenalkan namaku Shin Ryujin, dan kau?"
"Felix. Lee Felix."
****
"Han tadi ngomong apa aja tentang Felix?" tanya Changbin begitu Minho kembali ke sel tahanan setelah sebelumnya dipanggil karena Jisung menjenguknya.
Minho mengangguk. "Ya gitu, katanya setiap malem Felix selalu nelpon dan bilang dia kangen lo. Han ngeluh tidur cantiknya keganggu"
Changbin tertawa pelan, dia juga merindukan Felix, Namun keadaan benar-benar tidak memungkinkan.
"Eh, lo ga takut gitu?" tanya Chan, menyikut lengan Changbin. "Takut kenapa?"
"Gini ya .." Chan menegakkan duduknya. "Gue pernah tinggal beberapa taun di Australia, disana itu penduduknya Friendly banget. Dan ceweknya.. Asoy lah. Jadi, lo ga takut Felix diambil orang?"
Changbin terdiam. Iya, bisa saja itu terjadi. Bagaimanapun Felix juga seorang Laki-laki tulen.
"Nggak mungkin lah, hyung." jawab Changbin lalu tertawa renyah. Chan mengendikkan bahu "terserah sih. Gue udah pengalaman soalnya, jadi parno."
"Lah, lo sama siapa? Kek nya lo jomblo fisabilillah, deh?!" seru Minho tiba-tiba.
Chan mendecih. "Adek sepupu lo. Kim Seungmin."
"Hemeh? Lo pernah sama dia? Gila kali, njir. Gue mah ogah." Minho berucap pelan. "Emang kenapa sih?" heran Changbin sambil menatap Chan dan Minho secara bergantian.
"Mantan terindah gue sih sebenernya. Dia sekarang kuliah di Beijing, kecantol koko asal Taiwan namanya Lai Guanlin. Terus dia ninggalin gue. Yaudah- " jawab Chan lalu mengendikkan bahu " -lagian umur siapa yang tau sih"
Minho mengangguk setuju "sekarang dandanan nya mantap macem bbg"
"Heh, mulutnya!" teriak Changbin mengintrupsi. "Etapi emang beneran njir."
"Lagian si Felix kesananya ga lama amat. Cuma 6 bulan abis itu balik ke sini lagi" sewot Changbin, memutus pembicaraan Minho dan Chan yang tidak ada habisnya.
"Perasaan orang siapa yang tau, tapir. Dia bilang ke elo beberapa bulan lagi bakalan balik, nah kalo dia udah nyaman tinggal disana? Lo kata bapak kandungnya juga manjain dia. Yaudah bagus. Ga balik itumah." potong minho.
Diam-diam changbin berpikir, "bagaimana bila Felix benar-benar tidak kembali?"
[]

KAMU SEDANG MEMBACA
ENOUGH | CHANGLIX ✔
Fanfiction(n.) definisi cinta itu pembodohan🌙 Highest rank : #9 in Changlix