13. who?

2.4K 472 6
                                    

Ting! Tong!

Felix memutar bola mata dengan kesal. Siapa sih yang berani menganggu mereka saat sedang menonton televisi berdua seperti ini? Sungguh perusak suasana.

"Aku aja hyung, yang buka." ucap Felix kemudian berjalan ke arah pintu utama.

Cklek!

"Who?" tanya Felix begitu melihat seorang gadis berdiri diluar apartement Changbin. "Changbin, ada?" Gadis itu balik bertanya pada Felix.

"Ngapain nyari Changbinㅡ"

"Siapa sih mbul- Loh Yoojung?" tunjuk Changbin dengan kaget. "Masuk yuk, diluar dingin nih." ujar Changbin sambil menarik lembut tangan Yoojung.

Setelah Yoojung datang, semuanya berubah. Changbin mengabaikan Felix dan memilih untuk tertawa bersama dengan Yoojung. Tiba-tiba sebuah ide terlintas di benaknya.

Kak minho.

Choi Yoojung itu siapanya Changbin hyung? |

| Setahu gue dia mantan pacarnya changbin.
| lebih tepatnya sih, cinta pertama nya changbin.
| kenapa lix?


Felix menghela nafas dengan kasar. 4 tahun bersama Changbin ternyata tidak cukup membuatnya tahu tentang semua masalalu Changbin. Tapi Felix tidak menyalahkan Changbin untuk hal semacam ini, bukankah semua orang perlu privasi.

"Hyung, aku ke kamar duluan." ucap Felix menyela Candaan garing Yoojung. Changbin mengangguk singkat lalu kembali bercanda dengan Yoojung.

Di dalam kamar, Felix menghentakkan kaki nya kesal. "Aku marah!" ujarnya dengan emosi namun malah terlihat sangat lucu.

Felix merasa sangat terabaikan karena Yoojung ada di dekat Changbin terus menerus. "Sudah malam tapi kenapa dia belum pulang juga sih!" rengek Felix saat jam dinding kamar menunjukkan pukul 10 malam.

"Sound nya si Hyung diletakkan dimana ya?" Felix bertanya-tanya sendiri, dengan gencar ia membuka laci meja yang ada di kamar Changbin juga lemari dan kolong meja.

"Eh yaampun ketemu!" ujar Felix dengan girang. Pemuda itu merogoh saku celananya untuk mengambil ponselnya. "Musnahlah kau wahai penggoda, hwhwhw"

I’m on a hellevator~
My hellevator~

"Felix, kecilin volume musik nyaa" teriak Changbin dari luar. Felix tidak menggubris, biarkan saja, dia sengaja.

Tok! Tok! Tok!

Changbin menggedor pintu kamarnya yang ternyata dikunci Felix dari dalam "Felix, kecilin Volumenya, dengerin Hyung, FELIX!"

Bodoamat, batin Felix. Merasa sangat murka sekaligus bahagia.

"Felix! Dengerin Hyung!" tidak ada jawaban.

"Mbul, Hyung belikan Steak sama ayam goreng keju pedas ya?" tidak ada respon.

"Gembul maafin binnie" pertahanan Felix sedikit goyah.

"Mbul, yoojung udah pulang."

Felix buru-buru mematikan musiknya lalu membuka pintu kamar Changbin dengan kondisi memprihatinkan; mata sembab, hidung beler dan muka yang ditekuk kesal. Felix habis menangis.

Dan melihat kondisi Felix yang demikian. Itu seperti membunuh Changbin. Pemuda itu merasa bersalah. Benar-benar bersalah.

"Are u okay?" tanya Changbin sambil mendekap tubuh Felix. "I'm Not Okay."

"Maaf .." gumam Changbin lirih disamping telinga Felix. Yang dipeluk hanya mengangguk lucu kemudian menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Changbin.


"Aku maafin Hyung, tapi, beliin aku Steak sama Ayam keju pedas."



ㅡtbc

ENOUGH | CHANGLIX ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang