Sore itu, felix menatap jendela besar yang terletak disamping meja belajar kamarnya dengan sendu, tak ada lagi ketukan dari Changbin yang meminta untuk dibukakan jendela.
Genap seminggu Changbin menghilang seolah di telan bumi.
Pikiran negatif selalu menghantui felix. Bagi seorang pembangkang seperti Changbin; Balapan, Tawuran, dan Merokok adalah hal yang Biasa.
Changbin bisa saja kembali pada Dunia-nya. Mengingat changbin adalah tipe pemuda yang gampang bosan dengan suatu hal.
Namun felix yakin, dia berhasil menjauhkan Changbin dari dunia itu, 3 tahun lalu. Saat ia bersedia menjadi kekasih seorang Seo Changbin.
Felix meraih ponsel dan dompetnya yang berada di atas nakas disamping tempat tidurnya lalu keluar dari kamarnya. Tekadnya sudah bulat, dia ingin pergi ke apartemen changbin.
"Ibu, aku akan keluar sebentar" ijin felix pada ibu nya yang sedang sibuk memasak di dapur
Wanita paruh baya itu tersenyum "iya, pergilah, jangan pulang terlalu malam."
Felix tak menjawab lagi, ia bergegas menuju garasi dan mengeluarkan sepeda nya, membersihkan sedikit debu yang menempel di pedal nya lalu menaiki sepeda itu keluar dari pekarangan rumahnya.
Pukul 4 sore. Felix memperlambat laju sepeda nya, ia menerka-nerka tempat yang biasanya digunakan Changbin untuk nongkrong.
'apa jangan-jangan dia sedang pesta diㅡ"
"Felix!"
Felix turun dari sepeda lalu menoleh ke belakang, menemukan Hwang Hyunjin yang sedang membawa sebuh plastik putih berukuran sedang yang isinya penuh makanan ringan.
"hyunjin hyung? Sedang apa disini?"
Hyunjin menunjuk minimarket seberang jalan yang penuh sesak karena sedang ada diskon makanan ringan besar-besaran.
"Menyerbu makanan diskon yang hampir habis masa kadaluwarsa nya" jawabnya kemudian terkekeh.
Felix terdiam sebentar, menatap Hyunjin dari atas sampai ke bawah. Seingatnya, Hyunjin adalah teman Changbin dari kecil.
"Kenapa sih?" tanya Hyunjin merasa Risih karena terus-terusan di tatap felix dengan aneh.
"Hyung teman dekat Changbin, kan?" Hyunjin mengangguk.
"Jadi hyung tau dimana Changbin, sekarang?"
Hyunjin mendekat lalu menyentuh dahi felix dengan satu jari telunjuknya "kau benar-benar tidak tahu, apa pura-pura?" tanya Hyunjin pelan.
Felix mengernyit dengan beribu tanda tanya di otak nya "maksud hyung?"
Helaan napas terdengar dari mulut hyunjin, pemuda itu bergeser dari tempatnya berdiri tadi "kau lihat bangunan itu .." hyunjin menunjuk Kantor Polisi yang terletak di samping belokan ujung jalan.
"Dia ada disanaㅡ
ㅡbersama dengan tiga teman ku lainnya."
[...]
KAMU SEDANG MEMBACA
ENOUGH | CHANGLIX ✔
Fiksi Penggemar(n.) definisi cinta itu pembodohan🌙 Highest rank : #9 in Changlix