Hai, ketemu lagi dengan author. Kali ini author ingin mencoba tema yang dulu sangat booming. Dulu gak ikut-ikutan bikin karena idenya ngak ada. Lalu setelah membaca cerita yang keren-keren nongol lah ide ini.
Baiklah, langsung saja dinikmati. Dan harap tidak untuk plagiat. Mari saling menghormati sebagai sesama penulis. Jika ketemu ada yang sama, tolong sampaikan ke author. Trims.
.
.
Seorang pria dengan setelan jas hitamnya memasuki kamar yang didominasi dengan warna gelap. Telinganya disambut oleh suara khas mesin EKG dan sebuah selang infus yang tergeletak disamping. Pria itu memperhatikan grafik pada mesin yang bergerak normal dan infus yang baru diganti. Setelah selesai, pandangannya beralih pada sosok wanita yang tengah tertidur.
Pria itu duduk di samping ranjang dan mata abu-abu miliknya menelusuri setiap lekuk wajah sang wanita. Ada penuh damba dalam tatapan itu dan juga kesedihan.
Wanita itu, pujaan hatinya yang telah mengisi belahan jiwanya. Pertemuan pertama mereka tidak terduga dan di iringi dengan pertemuan-pertemuan selanjutnya. Masih segar dalam benaknya ketika pandangan mereka bertemu. Semuanya dimulai saat mengunjungi negara asal wanita itu.
Penyesalannya adalah tidak berada disampingnya ketika semua itu terjadi. Seharusnya dia tidak membiarkan wanita itu pulang ketika membawanya ke negaranya. Seharusnya dia langsung mengikatnya agar kejadian naas tidak terjadi. Kejadian yang membuat wanita itu tertidur selama lima tahun.
Pria itu tidak pernah berhenti berharap agar wanita itu membuka matanya. Dokter mengatakan bahwa akan sulit bagi wanita itu untuk siuman kembali. Kecelakaan yang dialami wanita itu membentur kepala dan membuatnya terluka parah. Jika wanita itu siuman, keadaannya tidak akan sama seperti dulu lagi.
Saat tengah mengenang masa lalu, pintu kamar terbuka memunculkan seorang wanita berambut pirang. Wanita itu mengenakan seragam seorang maid yang berwarna hitam putih. Dengan langkah teratur, maid itu masuk ke dalam ruangan dan menegur pria itu.
"Sudah waktunya. Kau tidak bisa berlama-lama disini." Ada nada memerintah yang terselip dalam ucapan maid itu.
Pria itu tampak tidak peduli dengan teguran yang diberikan dan terus menatap wajah wanita yang tertidur. Maid itu hanya mendesah keras melihat kekeras kepalaan si pria.
"Sebentar lagi. Biarkan aku melihatnya sebentar saja. Setelah itu aku akan pergi."
Mendengar nada memelas dari pria itu, membuat hati sang maid luluh. Pria itu jarang meminta sesuatu dan untuk pertama kalinya dia meminta. Maid itu melirik ke arah wanita yang tertidur dan menepuk pelan bahu pria itu.
"Baiklah." Maid itu pergi meninggalkan ruangan dengan langkah yang sama.
Setelah kepergian maid, pria itu menggenggam tangan sang wanita dan mencium bibirnya. "Aku akan kembali lagi. Saat itu aku harap kau telah membuka matamu," ucap sang pria. Ucapan yang selalu diulangnya setiap kali meninggalkan sang wanita.
Dengan berat hati pria itu melepas genggamannya dan berjalan ke arah pintu. Sebelum menutupnya, pria itu menatap ke arah wanita itu sekali lagi dan menutupnya.
.
.
*EKG = Elektrokardiogram, Mesin perekam jantung
KAMU SEDANG MEMBACA
Only you
General FictionDingin dan tidak tersentuh, adalah dua kata untuk menggambarkan Alexander Black Testa, seorang pengusaha property yang kaya dan tampan. Banyak wanita yang berlomba-lomba untuk mencuri perhatiannya ataupun melewatkan satu malam dengannya. Tapi tidak...