THREE

38.1K 1.3K 8
                                    

Alex terpana ketika melihat Nina yang sudah selesai dirias oleh Anna. Tidak tepat jika mengatakan Nina dirias, nyatanya tidak ada satupun riasan yang terpoles di wajahnya. Nina terlihat lebih cerah dengan dress biru selutut yang berpola lingkaran putih kecil dan tali pinggang coklat. Rambut hitam panjangnya dibiarkan tergerai begitu saja dan membuatnya tampak lebih hidup.

"Kau tampak cantik, sayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau tampak cantik, sayang."

Alex merasa senang karena dress pilihannya sangat cocok dengan Nina. Kulitnya yang putih, badan yang tinggi dan tegap serta rambut hitam sepunggung merupakan kombinasi sempurna. Kedua mata coklat tuanya bahkan lebih cantik dari apapun. Di matanya, Nina bahkan lebih dari kata sempurna. Baginya kesempurnaan Nina tidak bisa diukur dengan apapun.

Alex meraih tangan kanan Nina dan mencium punggung tangannya. Dia bisa melihat perubahan wajah Nina yang tersipu malu. Alex kemudian menuntun Nina ke kursi dan meletakkan serbet putih dipangkuannya. Setelahnya Alex duduk di seberang dan menatap Nina secara intens.

"Kau sangat cantik, darling. Oh! Aku tidak akan merasa bosan terus memujimu."

"Tapi pujianmu tidak akan membuatnya kenyang."

Anna menyeletuk sambil menghidangkan Garlic Bagutte yang baru siap dipanggang. Aroma asin dan gurih menguar di udara. Lelehan keju dan taburan bawang putih membuat Nina tidak bisa menahan air liurnya. Anna bersiap untuk memberikan Nina sepotong roti tapi Alex menyelanya.

"Biar aku yang melakukannya." Alex mengambil alih pekerjaan Anna dan memberikan sepotong Garlic Bagutte pada Nina.

" Alex mengambil alih pekerjaan Anna dan memberikan sepotong Garlic Bagutte pada Nina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terima kasih," ucap Nina tulus lalu menyantapnya dengan lahap. "Ini enak," pujinya.

"Kau boleh makan sebanyak yang kau mau, honey. Aku akan memasak semua masakan yang kau mau," ucap Anna dengan bangga.

Nina tertawa pelan mendengar Anna yang percaya diri.

Alex terpana melihat tawa Nina. Tawa yang sudah lama dirindukannya. Sejak Nina tidak membuka matanya, Alex merasa hatinya ikut tertidur. Dia tidak bisa merasakan apapun. Semuanya terasa hampa tanpa Nina disisinya.

Only youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang