Four

3.2K 445 36
                                    

A/N Ada yang kangen aku? Kemaren udah update –After- Dating Online lho. Ucapin dulu selamat ulang tahun dong wkwkwk hari ini aku ultah ke 18... pertama kali ngerayain ulang tahun sendirian di indekos.

Btw aku minta maaf banget baru muncul lagi, ada beberapa halangan yang bikin aku nggak bisa update cerita. Dan lagi, jadwal update cerita kayanya bakal berubah, cerita Stun of Love bakal pindah ke hari Kamis atau Jumat. Aku sesuaikan sama jadwal kerja fulltime sama freelance yang baru.

Oh iya, tentang give away yang bakal aku adain, kemungkinan bakan agak molor dari rencana. Soalnya uang buat beli hadiah give awaynya kepake benerin laptop sama bayar indekos pertama. Tapi tenang aja, give away bakal tetap di adain kok.

Omedetou udah 3K viewer!!

= = = = = = = = = = = = = = =

MASUK READINGLIST-DAFTAR BACAAN WAJIB VOTE SEMUA CHAPTER!!!

STUN OF LOVE

Warning: OOC, TYPOS, CRACKED- PAIR, etc

Pair : SASUHINA

Rate: T+/M

Genre : Romance, Hurt/comfort

Disclaimer: Naruto © Belonging Masashi Kishimoto

DON'T LIKE DON'T FLAME

DON'T LIKE DON'T READ

DON'T LIKE DON'T COMMENT

= = = = =

Four

= = = = =

"Jika dipikir lagi, aku merasa menjadi makhluk paling bodoh jika tidak pernah berkencan dengan satu pun lelaki di tempat ini," ujar Matsuri membuka pembicaraan di jam makan siang.

Hinata tertawa pelan. "Justru mereka yang bodoh tidak mendekati kita yang hanya duduk berdua di sini."

Jika di luar jam kerja Hinata dan Matsuri seperti teman biasa bukan atasan dan bawahan. Itu wajar saja karena jumlah wanita di gedung itu bisa dihitung jari, jadi mereka susah untuk berinteraksi dengan sesama wanita. Hinata dan Matsuri duduk di sudut kantin dekat taman buatan, Hinata-lah yang merekomendasikan pembuatan taman buatan di setiap teras di gedung ini dua tahun yang lalu saat masih menjadi pegawai lapangan.

"Padahal nee-san bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik," ujar Matsuri lalu menyendokan nasi ke dalam mulutnya. Matsuri seumuran dengan Hanabi, lebih muda tiga tahun dari Hinata jadi jika di luar pekerjaan dia memanggil Hinata dengan sebutan nee-san.

"Memang kenapa?" tanya Hinata.

"Nee-san cantik juga cerdas, kau tidak harus bekerja di lapangan dengan para pegawai lelaki itu." Matsuri menatap Hinata lembut. "Apalagi pekerjaan yang kau lakukan berbahaya, apa kau tidak takut?"

"Takut apa?"

Matsuri berpikir sejenak sambil menggerakan sendoknya. "Tersetrum atau mungkin, para pegawai itu melakukan sesuatu padamu." Matsuri menggedigkan bahu ngeri. "Mereka masih normal Hinata-nee! Meskipun aku yakin ada sesuatu yang salah pada otak mereka karena tidak tertarik pada kita."

Hinata mengangkat bahunya sambil tersenyum. "Jika mereka macam-macam aku akan lebih macam-macam pada mereka."

Mereka pun tertawa. "Kau kejam juga Hinata-nee," ujar Matsuri sambil berusaha menahan tawa. "Apa Hinata-nee tidak tertarik dengan salah satu investor kita ummmm... Uchiha Sasuke ?"

Stun of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang