Eight

2.7K 376 35
                                    

Yang pesen FS ada di bawah yaaa...

= = = = = =

MASUK READINGLIST-DAFTAR BACAAN WAJIB VOTE SEMUA CHAPTER!!!

STUN OF LOVE

Warning: OOC, TYPOS, CRACKED- PAIR, etc

Pair : SASUHINA

Rate: T+/M

Genre : Romance, Hurt/comfort

Disclaimer: Naruto © Belonging Masashi Kishimoto

DON'T LIKE DON'T FLAME

DON'T LIKE DON'T READ

DON'T LIKE DON'T COMMENT

= = = = =

Eight

= = = = =

"Kita akan ke mana, Anata?" tanya Mikoto sambil menggenggam tangan Fugaku yang berada di sampingnya. Rencanya hari ini Mikoto dan Fugaku akan berjalan-jalan -kencan- ke sebuah danau, seperti saat masih remaja dulu. Namun tiba-tiba saja Fugaku memutar arah.

"Apartemen Sasuke," jawab Fugaku datar.

"Ada apa?" tanya Mikoto khawatir.

"Aku baru saja menelepon salah satu staf di kantor presiden, mereka mengatakan jika Sasuke pergi meninggalkan acara penandatangan PPA."

Mikoto mengerutkan kedua alisnya. "Tadi pagi, Sasuke mengabariku dia berada di kantor presiden."

Fugaku menggedigkan bahunya. "Aku hanya ingin memastikan jika Sasuke mengerjakan tugas dengan baik."

"Mengapa harus apartemen Sasuke? Mungkin saja dia sedang di luar, Anata."

"Kakashi sudah memberi tahuku sejak kemarin jika jadwal Sasuke hari ini hanya menandatangani PPA. Dan petugas valet di apartemen Sasuke mengatakan jika Sasuke baru saja sampai di apartemennya."

Mikoto menghela napas sambil menggelengkan kepalanya, namun seulas senyum menempel pada wajahnya yang tetap awet muda meskipun mulai memasuki kepala lima. Meskipun terlihat tidak menyukai Sasuke, sebenarnya Fugaku lebih menyayangi Sasuke dibandingkan Itachi.

Sasuke yang liar, keras kepala, sulit diatur, dan berani mengambil jalan sendiri persis seperti Fugaku saat masih muda. Sedangkan Itachi anak penurut yang enggan menentang perintah Fugaku.

"Jangan berlebihan ya, Anata."

Fugaku tersenyum kecil. "Tidak akan."

STUN OF LOVE

Sasuke masuk ke adalam apartemennya dan menemukan Hinata tengah duduk di atas kasurnya dengan ekspresi awkward. Ia pun memberikan bungkusan yang berisi pembalut dan pakaian pada Hinata.

"Aku tidak tahu ukuranmu, aku hanya asal menebak," ujar Sasuke sambil menggedigkan bahu dan mengalihkan pandangan ke sembarang arah.

Hinata mengerutkan alisnya, seingatnya semua ukuran pembalut sama saja, tidak ada urusannya dengan ukuran tubuhnya. Namun saat ia mengecek isi bungkusan yang berisi pakaian, wajahnya memerah. Hinata menatap Sasuke dengan pandangan yang sulit diartikan.

Stun of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang