Thirteen

2.4K 357 44
                                    

Hai minna-san, ternyata aku bisa update lebih cepat. Kebetulan hari ini aku nggak ke event cosplay, aku tadi cuma jalan ke Cimahi Mall sama temenku. Btw, maaf yaaa kayanya ampe bulan Maret jadwal update cerita-ceritaku bakal kacau balau, aku masih berusaha menyesuaikan diri dengan jadwal kerja yang super padat karena ngegantiin seniorku yang mau cuti lahiran. Belum lagi aku ada beberapa project cosplay yang kejar tayang.

Btw aku minta tolong nanti tambahkan hastag #SasukeGagalRomantis saat mengomentari salah satu part di chapter ini.

MASUK READINGLIST-DAFTAR BACAAN WAJIB VOTE SEMUA CHAPTER!!!

STUN OF LOVE

Warning: OOC, TYPOS, CRACKED- PAIR, etc

Pair : SASUHINA

Rate: T+/M

Genre : Romance, Hurt/comfort

Disclaimer: Naruto © Belonging Masashi Kishimoto

DON'T LIKE DON'T FLAME

DON'T LIKE DON'T READ

DON'T LIKE DON'T COMMENT

= = = = =

Thirteen

= = = = =

Hinata mengerjapkan matanya beberapa kali, berusaha menyesuaikan dengan cahaya terang yang menusuk matanya. Tubuhnya tidak bisa digerakan, ia seolah tidak memiliki tenaga sedikit pun. Hinata sadar tengah berada di rumah sakit, namun ia masih belum ingat apa yang sebenarnya terjadi.

"Kau sudah sadar?" tanya suara berat yang tidak ingin Hinata dengar.

Seketika Hinata menegang, keringat dingin mulai keluar melalui pelipisnya. Sepertiya memang tidak ada yang bisa menjaganya selama di rumah sakit, Hanabi tidak mungkin membawa Ryuuki ke dalam rumah sakit. Ryuuki pun pasti akan rewel jika dititipkan pada anggota keluarganya.

Hiashi mendekati bangsal Hinata, raut kekhawatiran tercetak jelas pada wajahnya yang mulai dihiasi garis kerutan. "Kau masih terlihat ketakutan saat melihatku," ujar Hiashi sedih. Hinata merasa lidahnya begitu kelu, ia hanya bisa menatap Hiashi dengan tatapan ketakutan. "Aku akan memanggil dokter untuk memeriksa kondisimu." Tanpa menunggu persetujuan Hinata, Hiashi keluar dari ruangan Hinata.

Setitik air mata menuruni pipi Hinata, entah merasa terharu atau merasa sangat ketakutan, tetapi air mata itu cukup menggambarkan betapa sesaknya perasaan Hinata saat ini.

"Berhenti tuan! Selain keluarga pasien dilarang memasuki ruang perawatan, ini sudah memasuki waktu istirahat pasien," ujar seseorang dari luar pintu kamar Hinata.

"Aku tidak peduli!" bentak orang itu.

Hinata mengerutkan sedikit alisnya, suara bentakan itu benar-benar mirip dengan suara Sasuke. Kemudian terdengar suara pintu ruang rawat Hinata terbuka dan muncul lah sosok Sasuke bersama seorang perawat laki-laki di belakangnya.

"Tuan, Anda mulai membuat keributan."

Sasuke dan Hinata saling menatap, Hinata merasakan perasaan hangat menyelubungi hatinya. Namun, belum sempat Hinata melontarkan sepatah kata, kesadarannya kembali menghilang.

STUN OF LOVE

"Kau masih ingin mengabaikan tou-san?" tanya Hiashi sambil mendorong kursi roda Hinata menuju taman rumah sakit.

Stun of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang