Fourteen

2.1K 351 12
                                    

MASUK READINGLIST-DAFTAR BACAAN WAJIB VOTE SEMUA CHAPTER!!!

STUN OF LOVE

Warning: OOC, TYPOS, CRACKED- PAIR, etc

Pair : SASUHINA

Rate: T+/M

Genre : Romance, Hurt/comfort

Disclaimer: Naruto © Belonging Masashi Kishimoto

DON'T LIKE DON'T FLAME

DON'T LIKE DON'T READ

DON'T LIKE DON'T COMMENT

= = = = =

Fourteen

= = = = =

Hinata bukan tidak terbiasa mengenakan gaun indah dan mahal, ia justru selalu mengenakan pakaian karya dari desainer terbaik di Konoha setiap menghadiri acara di luar kantor. Namun, kali ini ia benar-benar merasa tidak nyaman dengan gaun yang ia kenakan. Bukan karena kain yang digunakan bukan kain terbaik ataupun potongannya bukan seleranya. Melainkan karena seseorang yang memberikannya sudah berdiri beberapa meter di depannya sambil memperhatikan penampilan Hinata dari atas hingga bawah dengan tatapan penuh penilaian.

Madara berdiri di depan pintu masuk bioskop bersama dua orang pengawalnya. Pria paruh baya itu mengenakan setelan dengan warna serba hitam, ia nampak gagah. Hinata terus berjalan menunduk sambil berpura-pura memperhatikan kakinya yang masih dibalut perban.

"Sungguh aku sangat lancang memintamu untuk datang ke mari," ujar Madara tanpa nada penyesalan sedikit pun dalam ucapannya.

Hinata mengangkat kepalanya dan tersenyum gugup pada Madara. "Aku benar-benar tidak sopan jika menolak undangan Anda, Madara-san."

Senyuman kecil terukir pada wajah Madara, Hinata tertegun melihat senyuman itu. Kini ia tahu dari mana Sasuke mendapatkan senyuman yang memikat itu.

"Sebaiknya kita segera masuk, sebentar lagi pemutaran filmnya akan dimulai. Kalian jaga Hinata, jangan sampai terjadi sesuatu padanya!" perintah Madara.

"Bagaimana dengan Anda, Madara-Sama?" tanya salah satu pengawal.

"Masih perlu dua puluh tahun lagi agar seseorang bisa menumbangkanku."

Keduanya pun melangkah memasuki area bioskop. Hinata pernah sekali mengunjungi tempat ini saat masih kecil dulu. Ia masih ingat detail gedung ini, tidak banyak berubah dari saat terakhir ia mengunjunginya.

Dua buah kursi bertuliskan VIP sudah disediakan khusus untuk Madara dan Hinata. Orang tua Sasuke tidak dapat hadir, Fugaku sedang pergi ke Kumogakure dan Mikoto pasti sedang merawat Itachi yang baru saja kembali ke rumah beberapa waktu yang lalu.

Dari tempatnya duduk saat ini, Hinata dapat melihat jelas Sasuke yang tengah duduk di samping Shion dan kepala produksi film –yang namanya tidak sempat Hinata ingat. Hinata bisa melihat jika Shion selalu mencari kesempatan untuk mendekatkan tubuhnya pada Sasuke. Senyum miris tercetak pada wajah Hinata, ia tahu setiap wanita memiliki hak sendiri pada tubuhnya. Namun, dengan cara seperti itu, jelas wanita itu sudha merendahkan dirinya sendiri di hadapan banyak orang.

"Ah! Aku tidak menyukai wanita itu, dia selalu menempel pada cucuku," ujar Madara datar.

"Mungkin itu caranya menarik perhatian Sasuke."

Stun of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang