• jatuh cinta?

409 70 3
                                    

Lembur sepertinya sudah menjadi makan malam setiap hari bagi seorang Park Jihoon. Untungnya Guanlin selalu setia menemani Jihoon lembur hingga tengah malam.

"Aku lelahh " keluh Jihoon sembari memutar kursi kantornya dan merentangkan tangan.

"Memang kehidupan pekerja kantoran keras, Hyung" jawab Guanlin santai sambil sibuk bermain game online di komputernya.

Mengapa Guanlin terlihat begitu berpengalaman?

Guanlin dan Jihoon sudah bersahabat sejak menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Jihoon awalnya sunbae Guanlin, namun Jihoon terlambat 1 setengah tahun karena sesuatu. Akhirnya, Guanlin lulus terlebih dulu dan bekerja lebih dulu pula.

"Hmm aku tahu sekarang" jawab Jihoon seraya kembali ke posisi awal dan melanjutkan pekerjaannya.

"Bagaimana kau dengan gadis halte itu? Masih sering mengobrol?"

"Ha? Iya"

Iya. Setiap Jihoon pulang kerja, ia selalu bertemu Yena di halte. Sosoknya yang ceria membuat Jihoon lupa akan kelelahannya dan menunggu bus datang terasa cepat baginya. Mereka juga sudah mengenal satu sama lain dengan cukup baik, meski belum tahu lebih dalam.

" Apa kau menyukainya, Hyung? "

" Tidak "

...untuk saat ini.

"Hmm okelah. Omong-omong, kapan Hyung selesai? "

"Sabarlah, Guanlin-aah. Aku takut dimarahi Jisung daepyonim jika ada sesuatu yang salah. Jika kau ingin pulang terlebih dahulu tak apa"

"Benarkah? Baiklah aku pulang, Hyung"

Tak lama setelah Guanlin pulang, Jihoon bersiap-siap untuk pulang.

Seperti biasa, ia menunggu bus di halte dan bertemu Yena disana.

"Jihoon oppa ! Lama sekali? Aku menunggumu dari tadi, dan aku sekarang laparr"

"Haha.. kau ingin makan apa?"

"Tidak, oppa. Aku ingin choco mint ice cream yang dijual didekat kampusku"

"Mau kesana bersama? "

"T-tidak usahh oppa! "

"Oh baiklah, omong-omong bolehkah aku meminta nomor teleponmu? "

"Handphone ku rusak, oppa"

"Bagaimana bisa?"

"Terlindas truk, hehe"

"Ada-ada saja kau ! Bagaimana bisa itu terjadi?"

"Ya.. begitu, a-aku menjatuhkannya dan itu terlindas begitu saja hehe"

Tiba-tiba, bus yang ditunggu sedari tadi berhenti didepan halte.

"Aku pulang dulu, Yena. Cepat beli handphone baru, hahahaha"

"Kau menghinaku?! Awas saja kau oppa !"

Jihoon hanya tertawa terbahak-bahak dan segera masuk ke dalam bus. Tak lama kemudian, bus yang ia tumpangi mulai berjalan menuju halte berikutnya.

Lama-lama, Jihoon merasa nyaman dengan Yena. Yena baik, ceria, polos, cantik, dan bermata indah baginya. Apakah Jihoon mulai menyukainya ?

"Ya, aku menyukainya"

• halte (jihoon.yena) | endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang