Lamaran Dadakan

7K 216 7
                                    

Malam tadi sahabatku cerita tentang indahnya nikah muda. Ew, nikah muda? Gak banget! Bagiku nikah muda itu terobosan terbaru yang cuma menggembar-gemborkan kebahagiaan. Mau bahagia? Nikah muda. Mau hidup enak? Nikah muda! Kenapa pernikahan dibuat semudah itu sih! Kalo ada kampanye menolak nikah muda, aku bakal berdiri paling depan! Girls, hidup kalian masih panjang. Kalian harus berkarya, harus berkonstribusi untuk negara. Jangan mikirin nikah terus!

Beginilah aku, Siska Delisa dengan segala pikiran yang selalu bertentangan dengan orang sekitar. Harap maklum. Sekarang aku lagi nganggur, baru lulus SMA. Alhamdulillah aku masuk Universitas swasta di kota aku. Kenapa gak negeri? Alamak!! Aku gak kuat dengan putaran waktu di negri. Boleh dikatakan otak aku pas-pasan. Tapi bukan berarti masuk PTS semuanya bodoh! Oh no banget!

Nganggur 3 bulan ini biasanya aku cuma ngumpul sama teman. Atau bantu Mama di rumah. Okey ini udah siang, aku harus tidur siang! Biar malam bisa begadang baca novel.

"Siska! Bangun Nak..." Ya Allah! Baru sejam tidur, udah dibangunin aja. Bikin kesel! Aku menutupi wajahku dengan guling bau apek kesayangan aku.

"Siska, ayo bangun. Kamu ditungguin di depan!" Lho, lho? Bukannya Desy mau datang ke rumah abis maghrib ya? Kok sorean gini?

Aku membuka mataku pelan. Mama masih saja menggoyangkan badanku.

"Desy ngapain jam segini ke rumah? Suruh pulang aja Ma," kataku kembali menutup mata.

Plakk!!

Mama menepuk pantatku. Sumpah ini pedes banget!

"CEPAT MANDI SANA!" teriak Mama. Aku langsung bangun dan lari ke kamar mandi. Di kamar mandi aku cuma mandi kucing, ya basahin dikit aja. Ngapain mandi keramas? Buang-buang air. Dan mandi hanya untuk orang yang gak percaya diri! Kalau aku sekarang situasinya terpaksa mandi.

15 menit kemudian aku keluar dari kamar mandi. Aku mengambil gamis berwarna maroon. Ya Allah cantik banget ciptaanmu ini!

"Silahkan masuk Mbak, itu dia lagi make baju." Mama mempersilahkan seorang perempuan. Dari bawannya sih itu tas make up kayak MUA yang sering aku tonton di youtube. Eh bentar, tapi dia ngapain ke kamar aku?

"Siska ayo duduk sini Nak, ini Mbak Wiji perias paling bagus pokoknya!" puji Mama.

Aku diam saja didandanin Mbak Wiji. Ku pikir Mama hanya mau liat muka aku di make-up gimana. Saat make-up hampir selesai, barulah aku bertanya.

"Ma, emang ada apaan sih? Kok pake manggil perias segala?" tanyaku.

"Lho, Bapak ndak bilang apa-apa sama kamu?" tanya Mama balik. Aku menggedikkan bahu.

"Nak Antares mau melamar kamu,"

Mbak Wiji tengah mengoleskan lip cream dibibir, "HAH YANG BENER MA? AKU GAK MAU!!!" teriakku.

"Siska, lipcreamnya jadi kesana-kemari nih," kata Mbak Wiji.

"Nduk, apa sih kurangnya Nak Antares itu? Dia baik, pengusaha, agamanya kuat bisa jadi imam kamu, plus guantenk lagi!" jelas Mama.

"Ada kurangnya! Kurangnya aku gak mau nikah muda! Mama gak tau ya kalau Siska anti nikah muda?! Nikah muda itu freak, ngerusak masa depan Siska. Siska mau bebas Ma!" jelasku berapi-api.

"Merusak masa depan? Merusak masa depan itu kalau kamu hamil diluar nikah! Kalau kamu pacaran!" balas Mama berapi-api juga.

"Astaghfirullah Ma," ucapku.

"Siska, kamu coba dulu sama Nak Antares, kalau kamu merasa gak cocok baru kamu bisa menolaknya."

Daripada urusannya panjang, aku iyakan saja perkataan Mama. Hadeh, bentar ngaca dulu. Subhanallah! Ini siapa?! Kok cantik banget? Ya Allah berarti aku bisa dong jadi beauty vlogger kalo cantik gini.

Nikah Muda Itu RIBET! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang