Musibah di Malam Itu

2.7K 115 2
                                    

Happy Reading!

***

Malam ini aku janjian dengan Desy nonton film di bioskop yang agak jauh dari rumah. Berulang kali Mama melarang, tapi kalau jiwa mudaku keluar aku gak akan dengerin Mama. Memangnya kenapa sih kalau aku nonton di malam hari? Aku ini sudah gede! Sudah bisa jaga diri sendiri.

Aku memakai gamis berwarna abu-abu. Seperti masa depanku yang masih abu-abu. Lalu ku ambil kerudung voal warna abu tua, jepit pakai jarum pentul. Jangan lupa untuk berdandan walau hanya bb cream, bedak tabur, dan lip cream.

Aku keluar kamar. Mama menunggu di ruang tamu. Pasti mau ceramah lagi! Bikin aku badmood aja.

"Siska pergi dulu ya, Ma." ucapku.

"Siska, jangan keluar malam Mama khawatir sama kamu." balas Mama.

"Ma, aku udah besar bukan anak kecil lagi. Jadi gak usah khawatir, aku sama Desy kok! Mama tau kan kalo Desy itu atlet karate." aku meyakinkan Mama. Kenapa ribet banget sih mau izin jalan doang. Izin sama orang tua aja ribet, apalagi sama suami?!

"Tapi---"

"Mama yakin sama aku gak bakal ada apa-apa. Aku pulangnya sebelum jam sepuluh kok, jadi jangan khawatir jalanan masih rame." aku mencium tangan Mama lalu mengambil kunci motor matic.

Cuss kita jalan-jalan!

Aku dan Desy janjian di depan bioskopnya. Semoga itu anak gak jam karet. Dia kan tau kalau aku gak suka nunggu. Kecuali nunggu Kak Zaini.
Lima belas menit kemudian aku tiba di mall. Langsung ke lantai tiga.

Desy : Siska, maaf banget aku gak bisa nonton. Tiketnya kamu jual lgi atau gakpapa hangus. Bunda masuk rumah sakit. Maaf ya

Ya Allah ada apa lagi ini?! Bundanya Desy masuk rumah sakit? Kok bisa? Yasudah, mending aku doakan agar lekas sembuh.

Siska : Iya gkpp Des. Semoga Bunda kamu lekas sembuh ya. Kalau sempat besok aku jenguk.

Desy gak membalas chat aku. Mungkin dia lagi sibuk. Film akan dimulai lima menit lagi, aku memasuki ruang teater.
Nasib jomblo, nonton sendirian. Agak ngenes tapi gak papa, dibanding nonton sama Antares?! Hih serem!

Aku menonton film yang sesungguhnya aku gak tau judulnya apa. Ini semua Desy yang pesan tiket, aku cuma tau nonton doang.

Hah, apaan nih?! Judulnya Indahnya Nikah Muda. Waduh penulis dan pembuat film mungkin agak ngawur otaknya. Dari mana enaknya nikah muda? Mereka cuma kasih liat keindahannya doang, keburukannya enggak. Aku mau keluar tapi sayang uangku. Yaudah nonton aja lah.

Setelah selesai nonton, aku cari makan. Laper, hari ini aku mau makan burger. Bayanginnya aja aku udah ngiler.
Aku memesan paket burger beserta minumnya. Makan sendiri lagi, nasib jomblo tapi harus disyukuri.

"Siska?" panggil seseorang, aku menatapnya. Ini kan mantan aku waktu SMP. Kok dia bisa disini?

"Hehe iya, kamu Kevin ya?" tanyaku. Mau pura-pura lupa takut lupa beneran. Oh iya, aku waktu SMP memang bandel banget. Aku berani pacaran, tapi cuma satu hari terus aku ngerasa bersalah sudah bohongin Mama dan Bapak. Aku putusin deh si Kevin dengan alasan aku sibuk belajar. Padahal mah belajar juga jarang.

"Apa kabar?" tanyanya.

"Alhamdulillah baik, kamu?" tanyaku balik.

"Baik juga, kamu sendirian disini?" yah, ketahuan banget jomblonya kan!

"Iya sendiri aja, tapi ini mau pulang kok." balasku. Burger pesananku sisa sedikit. Sekali kunyah juga langsung abis.

"Kalau gitu aku duluan ya," pamitnya. Aku mengangguk sambil tersenyum. Benar kata orang, setelah putus mantan makin menggoda. Dasar Siska labil!

Nikah Muda Itu RIBET! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang