Pagi tadi aku menelpon Mas Antares buat minta temenin ngantar undangan. Karena so far, alias jauh. Undangan ini buat sahabat kecil aku, makanya aku bela-belain nganter ke rumah dia. Eh taunya Mas Antares lagi sibuk dan gak bisa nemenin. Begini nih rasanya jadi jomblo menuju halal, masih kerasa banget jomblonya.
Jadi aku memutuskan naik ojek online, karena aku gak berani bawa motor sendirian. Masih trauma dengan kejadian malam itu. Nah, sekarang aku lagi nunggu ojek online yang lima menit lagi tiba. Alhamdulillah, cuaca Jogja hari ini gak terlalu panas.
"Mbak Siska?" tanya Bapak yang memakai jaket khas ojek online warna hijau.
"Iya, helmnya," jawabku sambil menunggu diberikan helm. Setelah menerimanya aku langsung memakai dan jangan lupa diklik! Kepala cuma ada satu, kalau ilang gak bisa dicari. Kalau pasangan hilang bisa kita cari lagi!
"Mau ngapain Mbak jauh-jauh ke jalan Cendrawasih?" tanya Bapak ojol.
"Mau nganter undangan," jawabku.
"Oh, undangan ulang tahun toh," gumamnya.
"Eh! Bukan Pak, ini undangan pernikahan saya," sanggahku. Bapak itu mentapku dari kaca spion.
"Mbak yakin sudah mau menikah?" tanyanya heran.
"Yakin gak yakin sih, tapi yakinin aja!" jawabku penuh semangat.
"Waktu anak saya mau nikah, dia nangis minta dibatalin. Katanya dia ndak cinta sama calon suaminya," ucap Bapak ojol.
Waduh, ternyata banyak juga yang nasibnya sama kayak aku.
"Terus Pak mereka jadi nikah gak?" tanyaku kepo.
"Jadi, sekarang sudah punya anak. Alhamdulillah suaminya baik dan anak saya akhirnya jatuh cinta," jawab Bapak ojol.
"Kok bisa jatuh cinta sih, Pak?"
"Witing tresno jalaran soko kulino. Tiap bangun tidur liat wajah suami. Selalu dikasih kejutan-kejutan kecil yang gak seberapa. Gimana caranya ndak jatuh cinta,"
Hah apa itu? Witing tresno jalaran soko kulino, memangnya bisa terjadi? Setauku kalau gak cinta ya gak bakal cinta.
Kami berhenti di lampu merah. Aku menatap sekeliling jalanan. Itu kan mobil Mas Antares, pajero sport. Gak salah lagi, terus itu siapa cewe yang duduk di sebelahnya? Kok mukanya asing banget. Gak bisa dibiarin nih! Aku mencium bau-bau orang ketiga.
"Pak, kita ikutin mobil hitam itu." Aku menunjuk mobil pajero sport yang berada di sebelah kanan kami.
"Lho, gak jadi kita ke cendrawasih?" tanya Bapak ojol.
"Gak jadi! Pak, ini demi masa depan saya, kita harus ikutin mereka," jawabku.
Lampu berubah menjadi warna hijau. Kami langsung mengikuti mobil Mas Antares. Mas Antares, ayo kita main detektif-detektifan!
"Belok, Pak!" Aku menepuk bahu Bapak ojol. Mas Antares mau kemana sih, kok jalannya belok kanan kiri mulu.
"Kita ngikutin siapa sih, Mbak?" tanya Bapak ojol.
"Calon suami saya!" jawabku dengan suara nyaring.
Mas Antares belok ke arah Amaris Hotel. Kami berdua berhenti di dekat pohon. Untung mataku normal gak minus atau slinder. Jadi aku bisa memantau dengan seksama.
Astaghfirullah! Ya Allah! Aku menarik jaket Bapak ojol. Kalian harus tau, Mas Antares mencium kening cewe itu! Si cewenya malah nyium balik, dia cium pipi kanan Mas Antares. Ini sudah gak benar, aku harus labrak dua orang itu!
"Mbak jangan," larang Bapak ojol.
"Gak bisa! Ini demi masa depan. Belum nikah aja udah main selingkuh, gimana kalo nikah?!" ucapku berapi-api.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Muda Itu RIBET!
RomanceTELAH TERBIT REPOST Bayangkan, kalian lagi enak-enaknya tidur tiba-tiba dibangunkan. Disuruh mandi, lalu disuruh duduk di depan meja rias. Ada seorang perempuan yang siap merombak habis wajah kamu dengan alat tempurnya. Bingung? Jelas! Tiba-tiba Mam...