Aku menatap seseorang yang sedang diperiksa oleh dokter. Seseorang yang baru aja bikin aku dan Bapak panik luar biasa. Hampir aja kami nabrak gerobak es cendol di jalan gara-gara telpon tadi. Coba kalau ketabrak, sayang banget kan es cendolnya terbuang sia-sia.
Dokter berbicara sebentar dengan Bapak. Kemudian aku menatap orang yang terbaring lemah tapi masih bisa tersenyum.
"Makanya, kalau udah tau penyakitnya apa, jangan coba-coba dimakan pantangannya! Nih, masuk rumah sakit kan, enak gak?" omelku.
"Jangan ngomel kaya emak-emak, Mama masih pusing!" balas Mama.
Iya, yang masuk rumah sakit itu Mamaku. Dan yang nelpon tadi itu Bu RT. Kata Bu RT, awalnya Mama sudah ngeluh pusing terus. Tapi, hari ini Ibu-ibu komplek mengadakan rapat, gak tau rapat buat apa. Saat rapat sudah selesai, dan Mama berdiri hendak salaman dengan Ibu-ibu yang lain, eh malah roboh pertahanan!
Karena disekitaran komplek gak ada klinik, jadilah Mama dibawa ke rumah sakit. Kalian mau tau Mama sakit apa? Darah tinggi dan kolesterol tinggi, serba tinggi! Mama tuh sebenarnya sudah gak boleh terlalu banyak makan daging.
Namanya juga manusia, pasti ngeyel! Dibilang jangan kebanyakan makan, eh malah khilaf lupa akan segalanya. Saat acara lamaran, Mama pasti makan daging banyak buanget! Sampai darah tinggi dan kolesterol. Untung cuma pingsan, lah kalau.... Jangan dibahas, takutnya kejadian. Amit-amit!
"Bapak mana?" tanya Mama.
"Baru aja keluar sama dokter. Ma, tadi kami baru mau mengajukan berkas, tau-tau ditelpon sama Bu RT, mana lebay banget lagi nelponnya!" jawabku.
"Apa kata Bu RT?" tanya Mama kepo.
"Dek Siska, Bu Lurah masuk rumah sakit! Badannya panas banget dan pingsan. Ini sudah kami bawa ke rumah sakit, tolong ke sini, ya. Gitu katanya. Aku kira Mama kena penyakit komplikasi apa gitu sampai masuk rumah sakit, tanganku udah gemeteran banget. Terakhirkan Mama masuk rumah sakit setengah tahun yang lalu,"
Mama mencubit pergelangan tanganku. Aduh! Ini orang sakit tapi masih bisa nyubit sampai aku kesakitan juga. Aku salah ngomong terus kalau sama Mama.
"Jadi kamu doain Mama komplikasi?!" tanya Mama garang. Tuh kan salah ngomong, padahal gak gitu maksudnya.
"Gak, Ma. Baby, kamu harus percaya sama aku kalau aku tidak pernah berdoa buruk untukmu," jawabku sok romantis. Tetap aja Mama manyun.
Tiba-tiba pintu ruangan dibuka oleh Bapak. Bapak langsung menghampiri Mama dan mengecup kening Mama. So sweet!
"Mama bikin Bapak jantungan," ucap Bapak sambil menatap manik mata Mama.
"Bu RT-nya aja yang lebay, Pak. Mama gak papa," balas Mama.
"Gak papa gimana?! Sampai masuk rumah sakit gini!" sanggah Bapak.
Hm, kawan. Mungkin sebentar lagi akan terjadi perdebatan yang alot. Kita tonton aja di pojokan.
"Maaf, Pak. Waktu lamaran kemarin Mama gak bisa tahan nafsu liat daging kok keliatannya enak banget. Mama makan deh, eh taunya habis empat piring," kata Mama sambil nyengir.
"Ma, makan daging atau makan pantangan lainnya itu boleh. Tapi Mama harus tetap jaga porsi, jangan sekali makan langsung habis empat piring. Kan Mama juga yang sakit kalau begini. Sehat itu mahal, Ma. Jangan bikin Bapak jantungan lagi," Bapak berceramah. Mama mengangguk, tadi aja sama aku malah balas ngomel. Nah ini sama Bapak, diam.
"Pak, gimana itu urusan kita di KUA?" tanyaku.
"Astaghfirullah, Bapak lupa! Bapak balik ke KUA dulu lah. Kamu disini aja jaga Mama," jawab Bapak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Muda Itu RIBET!
RomanceTELAH TERBIT REPOST Bayangkan, kalian lagi enak-enaknya tidur tiba-tiba dibangunkan. Disuruh mandi, lalu disuruh duduk di depan meja rias. Ada seorang perempuan yang siap merombak habis wajah kamu dengan alat tempurnya. Bingung? Jelas! Tiba-tiba Mam...