Take (13)

54.2K 2.3K 236
                                    

Wew.... Setelah ada konflik sedikit para readersku minta Alina dan babang Romeo aja dari pada sama babang Calvin..
Ngeri, ngeri. Hehe
Okeh cek it doot

☝️🎶🎧🎵🎶🎵🎧☝️

(Siapa yg ujian besok? Atau quis? Atau ujian hiduplah, saya kasih bacaan dulu malam ini sapa tau gak terlalu tegang😁😁)

Don't forget votee and comentt
×
×
×
×××××××××××××××××××××××××××××××××××××××

Wajah Seline sudah memerah sedih. Hatinya seakan diremukkan mendengar ucapan pelan tapi pedas itu. Air matanya sudah akan keluar dan Alina menyadari hal itu. "Calvin cukup ucapanmu." Alina membentak tak suka.

"Kau diam saja." Desis Calvin kini menatap Alina kejam. "Ini masalah keluarga kami sebaiknya kau pergi dari sini."

Alina tak menyangka akan diberikan jawaban seperti itu. Alina hanya ingin menengahi para saudara ini karena sangat tak nyaman berdebat ditengah alam terbuka yaitu dipantai dengan banyak pengunjung. Seakan perdebatan ini menjadi acara sebuah televisi live, bikin malu sajakan? Terlebih mereka berdebat masalah yang sudah lalu.

"Jika kau ingin marah seharusnya kau perhatikan sekitarmu dulu. Ada apa sebenarnya dengan kalian sebagai saudara he?" Balas Alina melangkah pergi meninggalkan ketiga saudara itu. Ia pergi dengan dongkolnya, Calvin memang tidak membentak tapi jika diucapkan begitu siapa yang tidak tersinggung? Apa lagi dengan wajah dingin juga marah ia tampakkan.

"Alina!" Teriak Calvin memanggil. Alina masa bodoh ia tetap melangkah tanpa menoleh sekalipun. Calvin meremas rambutnya dan kembali kepada Seline. "Ini-kan yang kau inginkan Sel? Kau ingin aku tidak bahagia karena dosa yang kubuat dulukan? Ha?!"

Seline meneteskan air matanya. "Kau berubah! Berubah!" Seline menggambil tasnya dan berlari menjauh dari Romeo dan Calvin.

Romeo membuang nafas kasar begitu pula dengan Calvin. Ia sudah meremas lagi rambutnya kemudian duduk dibangku Gazebo. Sungguh terlalu banyak drama dalam kehidupan Calvin. "Sebenarnya apa salahku Rom?" Tanya Calvin.

Romeo ikut duduk bersebrangan dihadapan Calvin. "Aku juga tidak tahu. Mungkin saja karma sedang berlaku kepada kita."

"Ah ya kau benar. Terlalu sulit untuk kita mencintai seseorang setelah gadis itu." Gumam Calvin menatap lautan yang bergelombang. "Apa kau ingat dulu? Ketika pertama kali kita berkenalan dengannya?"

Terdengar Romeo terkekeh. "Gadis cerewet yang banyak protes itu? Siapa yang dapat melupakannya."

Flashback on

"Bikin mie? Seline kau ini anak orang kaya masak makan mie sih?" Protes Anneta melipat tangan didada. Seline memutar bola matanya. "Terus kamu mau apa? Akukan bisanya bikin ini aja. Para maid sedang libur hari ini merekakan juga manusia." Seline menimpali sambil mengaduk mie didalam panci.

"Tapi aku maunya bukan makan mie. Aih, kalau tahu begitu tadikan pulang sekolah kita singgah pasar beli perlengkapan makanan. Ckck, oh ya dimana para abang - abang tampanmu itu?" Wajah Anneta bertanya berseri - seri.

Seline tertawa. "Aku tahu pasti kamu bakal tanyain merekakan? Calvinkan sudah tingkat akhir Ann, dia masih bimbel."

✓FROM FAKE BECOMES MY BOYFRIEND (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang