Take 18

77.2K 2.3K 292
                                    

Votement yaah

21+++ ( Area Dewasa )
(Yang ditunggu - tunggu akhirnya yaa)
×
×
×
☝️🎧🎶🎵🎶🎧☝️
×××××××××××××××××××××××××××××××××××××××

"Turunkan aku dulu Calvin.." pinta Alina kala Calvin membawa mereka keluar dari ruangannya. Tapi Calvin memberikan gelengan sambil meremas kedua bokong Alina. "Kalau kau tidak turunkan, aku tidak akan memberikan apa yang kau mau" Ancam Alina.

Calvin tertawa. "Aku justru ingin mencoba gaya pemaksaan sayang. Mengikat kedua tanganmu dikepala ranjang dan mengikat kakimu agar terkangkang lebar agar aku lebih---"

"Sayang Calvin please.. turunkan aku ya." Alina memotong ucapan sensual Calvin dan menggelus dagu Calvin. Calvin berhenti tepat dia akan membuka handle pintu.

"Katakan sekali lagi." Tuntut Calvin.

Alina menarik nafas. "Sayang, turunkan aku yaa.. tidak enak kelakuan kita ini dilihat oleh para pegawaimu. Kau mau mereka bergossip lebih aneh? Ayolah sayang.." Alina mengedipkan matanya manja dan mengecup hidung mancung Calvin.

Calvin tersenyum. "Dengan syarat kau diikat seperti yang aku katakan?"

"Loh? Kenapa begitu?" Nada lembut Alina berubah.

"Kenapa nadamu begitu?" Tatap Calvin.

Alina menunduk. "Baiklah.. sesuai kehendakmu tuan Calvin Hansprajasa."

"Oke." Calvin tersenyum menang kemudian menurunkan Alina dari gendongannya. Kini ia menarik tangan Alina keluar. "Rista kunci ruanganku dan jika ada yang mencari ku katakan, aku sedang memadu kasih dengan istriku."

Alina mencubit lengan Calvin mendengar ucapannya itu. Rista hanya menganguk kaku dan melihat kepergian dua orang yang sedang dimabuk asmara itu. Rista menunduk. "Jadi benar dia kekasih pak Calvin? Jadi benar aku akan dipecat?" Rista menggosok rambutnya frustasi. "Semoga saja tidak.."

---

"Kau mandi dulu." Ucap Alina kala mereka sudah di apartement pribadi Calvin. Calvin masih setia memeluk pinggang Alina dan menindih Alina diatas sofa. "Calvin mandi dulu ah, bercukur dan bersihkan dirimu."

"Aku masih ingin seperti ini." Hirup Calvin pada dada Alina. Yap, dia bersandar tepat diatas kedua payudara gadis itu. "Tapi kepalamu berat." Alina mencubit pipi Calvin.

"Mandi berdua?" Angkat Calvin menatap harap Alina. Alina tentu saja menggeleng. Calvin mendengus kemudian berdiri dan menuju kearah kamar mandi.

Alina merengangkan tubuhnya. Ia kini sudah berada di apartement Calvin. Alina kemudian mulai menyapu dan menggepel apartement yang tak terawat karena Calvin maupun dirinya tidak pulang sama sekali kesini. Alina melihat Calvin keluar dari kamar mandi sesaat ia baru saja selesai dengan sesi bersih - bersih.

Alina meneguk salivanya. Tubuh atletis Calvin begitu mempesona. Ingin sekali ia melompat dan mengigit disetiap kulit Calvin itu. Apa lagi bagian junior Calvin. Tonjolan semok itu minta dihisap kuat sepertinya. "Sayang aku tahu kaupun tak sabar tapi kau lebih baik mandi juga." Ucap Calvin geli melihat mata Alina terpaku pada kejantanannya.

✓FROM FAKE BECOMES MY BOYFRIEND (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang