Take 4

74.8K 3K 62
                                    

Vote and comment
Please
×
×
×
Cantik sama cakep itu relatif. Yang penting ceritanya lanjut.

Ini koment terwhuaar biasaa untuk mood saya makasih yaa 😘
××××××××××××××××××××××××××××××××

"Jadi maksudmu, bisnismu semakin pesat berkembang karena ada Calvin Hansprajasa disana?" Anggun tak percaya. Zayn menganguk membenarkan sambil memberikan minuman kepada Anggun. "Itu sudah yang ku ingat yank, mereka memang keluarga yang pintar." Zayn berucap.

"Jadi yank kamu banyak tau dong menggenai Calvin?" Anggun memperhatikan. Jika dia dapat informasi pasti langsung akan diberitakan kepada Alina.

"Enggak juga. Mereka agak tertutup, tapi yang ku tahu Calvin itu anak kedua dari tiga bersaudara. Ayahnya adalah Handi Hansprajasa dan ibunya Citra Hansprajasa."

"Dari nama saja kelihatannya mereka memang orang yang terpandang yah?"

"Begitulah." Zayn menganguk. Mereka berdua tengah menikmati acara yang sudah berjalan hampir tengah malam ini. "Haii.." Alina muncul.

Anggun dan Zayn segera melihat kearah Alina namun dengan cepat menatap orang disamping Alina. Tak lain adalah Calvin. "Calvin kenalkan ini sahabatku Anggun dan kekasihnya Zayn." Alina memperkenalkan mereka satu sama lain.

Calvin melihat kearah Zayn. "Saya menggenal anda, Zayn Marcuss kan?"

Zayn menganguk. "Saya tidak menyangka kekasih teman saya adalah anda pak Calvin."

Calvin terkekeh. "Calvin saja, lagi pula kelihatannya kita seumuran."

Zayn menganguk mengerti. Tiba - tiba dering ponsel Calvin berbunyi, dengan sopan Calvin meminta izin kepada mereka semua untuk menjawab telfonnya. Setelah Calvin menjauh Anggun segera meremas kedua bahu Alina. "Dia nembak kamu?" Anggun penasaran.

"Ehm.. begitulah.." senyum Alina malu. Tapi didalamnya sebenarnya ia bohong. Alina tidak ingin memberitahu Anggun kebenarannya karena pasti Anggun akan marah. "Wuaaa!!! Selamat yaa!" Anggun memeluk erat.

Aline tersenyum hangat. Berbohong sedikit tidak apa - apa. "Aku tidak menyangka tuan Hansprajasa itu begitu sopan." Zayn menimpali.

"Kalian kenal dimana?" Tatap Alina setelah lepas dari pelukan Anggun. "Bisnis." Zayn menimpali santai.

"Alina.." Alina, Anggun dan Zayn segera menghadap kearah sumber suara. Alina terkesima begitu juga Anggun. Pria satu kantor yang sudah setahun ini naksir Alina datang mendekat.

"Ehm kenapa dit?" Alina mendekat pelan. Radit, pria yang selalu menyatakan cinta tapi ditolak mulu ini tersenyum simpul. "Aku baru tahu kamu sudah punya pacar." Suara Radit dingin.

Alina tersenyum kecut. "Ya begitu.."

"Bisa aku bicara sama kamu berdua?" Radit meminta izin. Alina memperhatikan Anggun dan Zayn menatap meminta pendapat, keduanya menganguk setuju. Alina berpaling kearah Calvin yang tak kelihatan, sepertinya ia masih berbicara ditelefon. "Iya ayo."

Radit membawa Alina kedepan teras rumah Drew dilantai dua. Keadaan teras itu memang sepi pengunjung. Radit memberikan wine kepada Alina dan dia menerimanya. "Minumlah, cuman pembicaraan santai aja." Radit menyesapi minumannya. Alina menganguk mengerti. Disesapnya juga minuman berwarna merah gelap itu perlahan.

✓FROM FAKE BECOMES MY BOYFRIEND (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang