Take (17)

57.6K 2.5K 271
                                    

Vote and comment yaw

Untuk yg komment - komment nebak kemaren selamaaaattt kalian hebat semua, tebakan kalian 10000% bener !!!
×
×
×
☝️🎧🎶🎵🎶🎧☝️
×××××××××××××××××××××××××××××××××××

"Minggir!!!" Bentak Alina dengan marah melewati salah satu karyawan perusahaan Calvin yang kebetulan berdiri didepan lift. Alina keluar dengan jengkelnya, bahkan sebelum ia keluar ia sudah mencaci maki para gadis yang bergossip ria tadi itu.

"Lin sabar lin.." teriak Anggun mengekorinya dari belakang.

Rista yang beberapa menit lalu sudah melanjutkan pekerjaannya kini sudah dikagetkan oleh Alina yang menghempaskan tangannya memukul meja Rista.

Brak!
"Dimana si brengsek Calvin itu hah?" Teriak Alina tak sabar.

Wajah Rista terkaget. "Di.. didalam ruang--- nona anda tak boleh masuk." Ucapan Rista terpotong karena Alina kini sudah beralih melangkah lebar keruangan Calvin.

Lagi - lagi suara pintu terbanting didorong Alina sekuat tenaga. Rista kini sudah khawatir ia kemudian memencet telepon untuk menghubungi security tapi tangannya sudah ditahan oleh Anggun. "Maaf ya neng, biarkan mereka bertemu dulu."

"Siapa kalian?" Tanya Rista.

"Aku temannya gadis itu. Aku Anggun dan gadis yang masuk itu tadi Alina, kekasih bossmu."

Rista terdiam. "Kekasih? Bukannya pak Calvin akan dijodohkan ya?"

"Jadi gossip itu beneran?" Anggun terkaget juga antusias. "Apakah jodohnya lebih cantik dari temanku? Atau lebih seksi? Atau sangat glamour? Atau malahan nerd jua seperti kau."

Rista menggeleng. "Detail seperti itu saya kurang tahu. Saya hanya tahu selama bekerja disini, baru teman anda gadis yang berani masuk maksa keruangan pak Calvin."

"Dia kekasih asli Calvin. Kau pikir kami bohong?"

"Penampilan kalian berdua seperti ini sudah pasti bohongkan?" Tatap Rista dari atas kepala Anggun hingga kebawah.

Anggun menepuk jidat, ia baru sadar mereka sebenarnyakan lagi bekerja sebagai mata-mata makanya penampilan mereka seperti nenek - nenek jelas saja Rista tak percaya. "Siapa namamu?" Tegur Anggun.

"Rista."

"Berapa umurmu?"

"Untuk apa anda bertanya seperti itu?"

"Tidak aku hanya memastikan, kalau kau masih tak percaya aku yakin kau pasti nanti akan dipecat." Anggun melotot ngeri. "Jangan menilai orang dari luarnya saja nerd."

"Sepertinya aku akan memanggil security sekarang untuk menggusir anda dan teman anda."

Anggun menarik tangannya dari tangan Rista dan melipatkan tangan didada. "Silahkan saja, sudah pasti esok kau tidak akan berkerja disini lagi, karena sudah berani ganguin mereka."

---

Alina mendorong kasar pintu Calvin hingga terbuka, topi yang menutupi kepalanya sudah jatuh juga dengan kacamata hitamnya. Calvin yang sedang bersandar dikursi kebesarannya segera membuka mata karena bunyi pintu ruangannya yang besar.

Tubuh Calvin segera berdiri dari duduknya, dilihatnya baik - baik Alina yang berjalan marah kearahnya. Calvin berkedip berkali - kali bahkan sudah mencubit lengannya sendiri takutnya ia sudah bermimpi, tapi sakit dilengannya menandakan ia tidak bermimpi ini adalah nyata. Alinanya datang kepadanya dan itu nyata. Bukan halusinasinya. Meskipun Alina muncul dengan gaya seperti nenek - nenek, bukan gayanya seperti biasa tapi Calvin tak perduli. Ia disini.  Calvin dengan wajah sumringah sudah berjalan mendekat. "Demi Tuhan sayang ini--"

✓FROM FAKE BECOMES MY BOYFRIEND (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang