4

807 94 1
                                    

Selamat membaca, peeps!


"Aku bosan. apa tidak ada yang ingin mencari udara segar?"

"Tidak. Aku ingin fokus membuat musik dulu" kata Namjoon.

"Kau tidak penat 24 jam bermusik terus?" kini Seokjin menimpali.

"Tidak. Musik adalah hidupku. Sudah jangan menggangguku!"

"Hahaha dia mengamuk. Kau sendiri bagaimana Jin? tidak ingin mencari udara segar?" Jungkook melimpahkan pertanyaan yang sama kepada Seokjin.

"Memang kau akan pergi kemana?"

"Entahlah, mungkin ke suatu tempat yang bisa menghilangkan rasa penatku"

"Cafe? Kalau kau pergi ke cafe atau tempat makan aku akan ikut, jika kau pergi ke tempat selain itu maaf, aku up" ucap Seokjin sambil mengangkat kedua tangannya.

"Dasar. Yang kau pikirkan hanya makan" Yoongi pun akhirnya mengeluarkan suaranya.

"Jelas. Jika seseorang tidak memikirkan makan, dia bisa sakit. Dan nantinnya malah akan merepotkan" Jin mencoba untuk membela dirinya sendiri.

"Kau sendiri bagaimana? Mau ikut denganku tidak?" 

"Tidak. Aku malas, aku ingin membantu Namjoon untuk membuat lagu. Kau pergi sendiri saja Kook, lagian kau sudah terbiasa untuk pergi kemana-mana sendiri kan? Walaupun kau dicap sebagai International Playboy"

Namjoon dan Seokjin tertawa secara bersamaan.

"Hahahaha. Yoongi memang savage. Sekali-kali cobalah untuk serius kepada satu wanita, Kook"

"Diamlah. Jika kalian tidak ingin ikut yasudah, tidak perlu meledekku segala. Aku pergi dulu"

"Pergi yang jauh Jung-blo. Hahahaha" Ledek Seokjin.

Berlama-lama bersama mereka, hanya membuat darahku semakin mendidih, batin Jungkook.

Jungkook pun segera mengendarai motornya menuju tengah kota.

Jungkook POV

Hari ini aku memutuskan untuk mencari udara segar karena pekerjaanku yang semakin sibuk. Jadwal manggung dimana-mana sedangkan waktu istirahatku kurang. Tapi sialnya, aku bingung kemana akan pergi. Hingga akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke sebuah toko buku. Entah apa yang membuatku kesana, tapi seperti ada hal yang membawaku. Padahal sebenarnya, aku tidak terlalu tertarik untuk pergi ke toko buku.

Setelah sampai di toko buku itu, aku memakirkan motorku dan langsung masuk kedalam, tidak lupa memakai masker, jaket, dan juga kacamata. Aku tidak ingin ada seorang pun yang mengenaliku karena yang kubutuhkan sekarang hanya ketenangan.

"Selamat datang di toko kami" pegawai itu melemparkan senyumannya padaku.

Aku pun menghela nafas dan berkata dengan pelan, "Sekarang apa yang harus aku lakukan disini? Astaga Jungkook, kau sangat bodoh. Tidak suka membaca buku tetapi memilih toko buku sebagai tempat tujuanmu".

Mataku tidak sengaja menangkap seorang gadis SMA yang sedang serius mencari buku, langkahku pun mendekat kearahnya secara perlahan. Semakin mendekat, aku semakin penasaran tentang buku yang dia pegang.

'Bagaimana Cara Membiasakan Diri Berbicara dengan Lelaki?' hampir saja aku terbahak membaca judul buku itu.

Entahlah, aku tidak mengerti mengapa tubuh dan mataku tidak mau berpaling dari gadis ini. 

"Tzuyu! kemarilah aku ingin menunjukkan sesuatu padamu" 

"Tunggu sebentar aku akan segera kesana" ucap gadis itu.

dia semakin mendekat kearahku dan aku sengaja membiarkannya menabrakku.

 "Ah maafkan aku tidak sengaja" ucap gadis itu sambil membungkukkan badannya.  

"Tidak apa-apa mungkin aku juga salah karena tidak melihat sekitar" aku sengaja berpura-pura agar dia tidak curiga.

Hingga akhirnya pandangan kami pun bertemu. Mata bulat dan indahnya memandang kearaku, Iris matanya yang kecoklatan membuatnya terlihat semakin manis. Hidungnya yang cukup mungil dan bibirnya yang merah membuat darahku berdesir. Entah apa yang salah dariku, banyak gadis cantik diluar sana yang sering aku temui, tetapi gadis ini terlihat berbeda. Aku meilihat sorot matanya yang teduh, dan itu membuatku nyaman.

 "Tzuyu, rupanya kau disini. Ayo aku ingin menunjukkan sesuatu padamu" 

Cih!  

 "Ah iya, maaf aku tadi baru saja menabrak orang secara tidak sengaja" 

Sial. Aku masih ingin memandanginya.

 Baru saja aku membuka mulutku ingin menanyakan nama agar bisa berkenalan dengannya secara langsung tetapi dia sudah pergi meninggalkanku setelah berkata, 

"Sekali lagi maaf"  

Dan aku hanya bisa ternsenyum.

Mungkin lain kali, batinku.

Aku pun berjalan pelan sambil melihat setiap judul buku yang tertata rapi di rak hingga aku mendengar suara gadis itu sedikit berteriak.

  "Aishh.. Jangan membuatku semakin malu Lucas!" 

 Ingin sekali rasanya aku menjadi pria itu dan melihat ekspresi malunya. Tuhan, dia benar-benar menggemaskan. Aku tidak ingin melewatkan satu detik pun eskpresi yang diberikan gadis itu. Langkah gadis itu semakin menjauh, buru-buru aku menghubungi temanku.

Aku menemukan seorang gadis yang menarik.

Siapa? Kau bertemu dimana?

Di toko buku. Dia benar-benar lucu.

Sudah berkenalan dengannya? Siapa namanya?

Belum, nanti kuceritakan. Sekarang dia akan pergi. Sudah dulu.

Baiklah. Hati-hati.

Aku mengambil buku secara asal dan segera membayar buku itu ke kasir. Tatapan penjaga kasir itu membuatku risih dan membuatku ingin cepat-cepat pergi dari toko buku itu. Dan benar dugaanku.

"Bukankah kau Jeon Jungkook BTS?" apa yang mengganjal di hatiku menjadi kenyataan, penjaga kasir itu mengenalku. Dengan segera aku mengisyaratkan untuk tetap diam agar tidak terjadi keributan. 

Untungnya penjaga kasir itu bisa diajak kerja sama. Keluar dari toko buku, pandanganku tidak lepas dari gadis yang kudengar bernama Tzuyu itu. Seperti seorang stalker aku mengikuti mereka berdua dari kejauhan.






to be continued



Part keempatnya udah kelar:"D dan sepertinya terlalu panjang dan too much basa-basi:") jangan lupa vote dan comment dengan sebuah saran supaya author bisa memperbaiki dan menjadikan ff ini lebih baik lagi:")

much love, xx1407x.

Can We be More Than Just a Friend?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang