6

767 88 1
                                    

Selamat membaca!


Pagi-pagi sekali Tzuyu sudah duduk di bangkunya sambil menggerakkan kepalanya sesuai dengan irama lagu yang sedang didengarnya. Sudah menjadi hal biasa jika Tzuyu selalu menjadi siswa pertama yang hadir di dalam kelas, karena mengikuti jadwal kantor ayahnya yang selalu menuntut untuk hadir lebih awal, maka Tzuyu pun terpaksa berangkat pagi bersama. 

"Pagi Tzu!!" Momo yang baru datang langsung menghampiri dan menyapa Tzuyu.

"Pagii" Tzuyu tersenyum membalas ucapan Momo.

"Pagi-pagi udah senyam senyum aja nih. Gimana kemarin? lancar?"

"Apa sih Mo. Ya.. begitulah"

"Begitu gimana? coba ceritakan padaku, aku kepo Tzu"

"Apa yang perlu diceritakan? kami hanya pergi ke toko buku, lalu.."

Tzuyu menggantungkan kalimatnya.

"Lalu apaa? Jangan membuatku penasaran"

"Umm.. lalu kami pulang. Itu sajaa" Tzuyu tertawa kecil.

"Ah tidak asik. Yakin tidak kemana-mana sehabis dari toko buku?"

"Maksudmu?"

"Ya.. Siapa tau Lucas mengajakmu ke tempat lain setelah dari toko buku"

"Jadi sebenernya.."

"HAIIIII!!! PAGI MOMOOO!! PAGI TZUYUUU!!" Nayeon, Jungyeon, Sana yang datang bersamaan langsung menghampiri mereka berdua.

"Pagi-pagi curcol apa nih?" tanya Sana.

"Tzuyu cerita soal kemarin" jawab Momo.

"Wahh! Tzu, ulang dari awal dong ceritanya. Aku juga ingin tahu"

"Iyaaa, aku juga!"

"Aduh teman-teman. Aku hanya pergi ke toko buku lalu pergi ke taman. Sudah itu saja" Tzuyu pun merasa sedikit kesal karena temannya yang membebaninya dengan berbagai pertanyaan.

"Itu saja?" Jungyeon merasa sedikit kecewa dengan cerita Tzuyu yang terkesan biasa saja.

"Iya. Memang apa yang kalian harapkan?"

"Hmm.. Sesuatu yang lebih.. So sweet gitu"

"Mana ada, Yeon" kata Tzuyu sedikit kesal.

"Hahahaha. Jangan gampang emosi Tzu, nanti kau cepat keriput, lalu Lucas menjauhimu"

"Ishh berhenti menggodaku Nayeonn" 

"Kita akan berhenti menggodamu jika kau sudah memiliki kekasih" ucap Jungyeon asal.

"Your wish" Tzuyu pun mendengus kesal.


Di tempat lain..


"Bagaimana menurutmu? Kau setuju dengan jadwal kelima?"

"Menurutku itu terlalu merepotkan"

"Ganti dengan sesuatu yang lebih simple"

"Kalau begitu beri saran"

kemudian hening.

"Berhentilah menatap layar hp mu, kau terlihat seperti orang aneh Kook"

"Berhentilah mengurus orang lain, Jin"

"Kalian berdua berhenti berdebat dan pikirkan tentang jadwal kelima!" Namjoon pun akhirnya mengeluarkan suaranya.

"Terserah. Aku ikut saja. Lagian aku tidak tertarik dengan yang begituan" ucap Jungkook.

"Bagaimana jika ada salah satu diantara kita yang menjadi siswa pindahan?"

"Kau gila ya. Apa untungnya kita menjadi siswa pindahan?"

"Dengarkan penjelasanku dulu. Baru boleh protes, Jeon Jungkook"

"Jadi.." Jin mulai menjelaskan rencananya.

"Terserah saja. Tetapi aku tidak mau menjadi murid pindahan itu. Pasti sangat merepotkan"

"Kau yakin Kook? Disana banyak sekali gadis cantik, mungkin kau bisa mendapatkan satu hahaha" ledek Jin.

"Tidak. Wanita cantik bagiku hanya satu"

"Siapa? gadis yang bernama Tzuyu itu? yang kau temui di toko buku?" Jin mendekati Jungkook dan menatapnya.

"Haruskah aku menjawab pertanyaanmu?"

"Tunggu.. kau bilang siapa? Tzuyu?" Suga tiba-tiba duduk dengan tegap.

Jin dan Jungkook pun melihat kearah Suga secara bersamaan.

"Sepertinya aku pernah mendengar nama itu. Apa dia gadis yang berambut panjang dan berlesung pipi?" sambung Suga.

"Kau.. mengenalnya?" tanya Jungkook penasaran.

"Sepupuku sering membicarakan tentang gadis bernama Tzuyu, dia berkata padaku bahwa gadis itu gadis yang kaku"

"Siapa sepupumu?" Jungkook duduk disebelah Suga dengan mata yang bertanya-tanya.

"Jadi seleramu sekarang yang kaku Kook?" Namjoon melihat kearah Jungkook.

"Jangan merendahkannya!" ucap Jungkook dengan nada agak keras. Dia tidak suka dengan nada bicara Namjoon yang terlihat seperti merendahkan Tzuyu.

"Tidak penting siapa sepupuku, Kook" jawab Suga.

"Hei, jangan bertengkar" kata Jin.

"Dan asal kau tau Kook, sebenarnya sekolah yang kita bahas daritadi adalah sekolah sepupuku. Alias sekolah dari gadis yang bernama Tzuyu juga"

Mata Jungkook membulat sempurna. Dia tidak sadar jika sedari tadi band-nya sedang membahas sekolah dimana Tzuyu berada. Ia berpikir sebentar tentang keputusannya.

"Yasudah, jika tidak ada yang bersedia menjadi siswa pindahan, biar aku saja. Dan gadis yang bernama Tzuyu itu akan aku dekati" ucap Jin memprovokasi Jungkook.

"Tidak tidak! Biar aku saja! Aku bersedia" 

Jungkook tidak memperdulikan akan menjadi seperti apa nantinya. Dia hanya berpikir bagaimana caranya agar bisa mendekati Tzuyu. Dia tidak peduli jika banyak siswa yang akan menatapnya, mendekatinya, atau bahkan memfoto setiap gerak-geriknya. Yang ada dipikirannya hanya Tzuyu, Tzuyu, dan Tzuyu.

"Baru kali ini kau serius dengan seorang wanita, Kook. Atau mungkin dia hanya korban lainnya? Hahahaha" ledek Namjoon.

"Omong-omong Kook, firasatku berkata jika kau bermain-main dengan gadis ini, kau akan menyesal" 

"Mengapa?" tanya Jungkook.

"Tidak tau, hanya firasatku saja" jawab Suga enteng.

"Karma Kook karma, kau belum pernah merasakan didatangi karma kan? Jadi berhati-hatilah. Haha" Jin menepuk pundak Jungkook pelan.

"Sudah diamlah. Kapan aku akan mulai menjadi siswa pindahan?"








to be continued.





Haloo!! terima kasih buat temen-temen yang masih setia baca story inii!!: )

Jangan lupa tinggalkan jejak berupa vomment ya! apresiasi dari kalian sangat berharga buat author:") sampai berjumpa di part selanjutnya!^_^

Can We be More Than Just a Friend?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang