13

757 92 14
                                    

Maaf updatenya lama hehe.

Happy reading~

———

Matahari telah terbit menggantikan gelapnya malam dan cahaya rembulan. Tzuyu masih tetap saja terlelap dalam tidurnya. Tak memberikan tanda-tanda kehidupan. Ia tidak perlu bangun terlalu pagi, hari ini hari Sabtu, sekolahnya libur. Kegaduhan suara dibawah pun tidak membangunkannya.

"Bun, coba Tzuyu bangunin biar ikut sarapan juga"

Tenanglah, kegaduhan itu hanya suara piring dan sendok yang beradu. Bunda pun berjalan menuju kamar anak gadis kesayangannya.

Tok.. Tok.. Tok..

"Tzuyu sayang, bangun nak"

Tetap hening hingga ketiga kalinya bunda mengetok pintu. Tzuyu hanya menggeliat dalam tidurnya dan merasa sedikit terusik dengan ketokan pintu.

"Iya bun sebentar lagi" suara Tzuyu masih khas seperti orang yang baru saja bangun. Tetapi matanya tetap terpejam.

"Ditunggu ayah Tzu"

"Iya bunn.." dengan setengah nyawa yang baru terkumpul, Tzuyu bangun dengan mata masih terpejam. Berjalan dengan malas untuk membuka pintu.

"Astaga, anak bunda baru bangun?" bunda merapikan dan mencubit pipi anak gadisnya.

"Abisnya hari ini kan libur bun, jadi pengen bangun siang"

"Anak perempuan gak boleh bangun siang, nanti suaminya jelek"

"Ihh bunda" Tzuyu mengerucutkan bibirnya dan mengucek matanya.

"Sana cuci muka dulu, bunda tunggu di ruang makan ya"

Tzuyu hanya berdehem.

Setelah mencuci wajahnya, Tzuyu segera pergi menuju ke ruang makan.

"Pagi ayah, pagi bunda" Tzuyu mengecup pipi ayah dan bundanya.

"Pagi sayang" ucap ayahnya.

"Pagi Tzuyu anak bunda, ayo langsung sarapan"

Keluarga Tzuyu pun memulai kegiatan rutin setiap pagi. Selesai sarapan, bunda mulai menggoda Tzuyu.

"Yah, tau ngga? Kemarin bunda kedatangan tamu cowo, ganteng lagi. Eh taunya dia nganterin anak bunda" sambil melirik Tzuyu.

"Bunda mulai deh"

"Wahh.. Masa sih bun? Kayanya anak bunda mulai kenal cowo nih"

"Ayah kok ikutan bunda sihh"

"Eh emang ayah ngapain?" Ayah pura-pura tidak mengerti.

"Menggodaku" jawab Tzuyu sebal.

"Lagian ayah dan bunda tidak melarangmu Tzu, asal tau batasan"

"Tzuyu hanya berteman dengannya, tidak lebih. Sudah ah Tzuyu mau malas-malasan di kasur" Tzuyu beranjak dari kursinya hendak meninggalkan ruang makan.

Can We be More Than Just a Friend?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang