28

331 61 18
                                    

05.10

Tzuyu sudah terbangun sejak 5 menit yang lalu. Entah apa yang tiba-tiba membuatnya terbangun lebih cepat daripada alarmnya. Setelah mengumpulkan nyawa yang tersisa, Tzuyu mengecek notifikasi yang ada di handphone kesayangannya. 

"Astaga, hampir saja aku lupa" Tzuyu segera turun dari kasurnya dan mempersiapkan dirinya.

----

Jungkook POV

"Aish! Sudah pagi tapi aku belum tidur sama sekali. Ada apa denganmu Jeon Jungkook?!" 

Semalaman aku tidak bisa tertidur, setelah menyanyikan sebuah lagu untuk Tzuyu dan.. menyatakan perasaan, pikiranku menjadi tidak tenang, kenapa aku berpikir bahwa Tzuyu mendengar semuanya? Dia sudah tidur bukan ketika aku mengatakan bahwa aku menyukainya? Tapi, bagaimana jika dia memang mendengarnya? 

Sudahlah. Terlalu lama memikirnya hanya akan membuat kepalaku menjadi pening, lebih baik aku merapikan tampilanku yang seperti buruk rupa ini.

Jam sudah menunjukkan pukul 06.40, tapi aku tidak bisa memutuskan pakaian apa yang seharusnya aku kenakan. Hahaha, aku terdengar seperti wanita sekarang. Baiklah, keputusanku akhirnya berakhir pada sebuah kaos putih dan kemeja berwarna biru dengan celana jeans. Tapi aku minta tolong, hei jantungku, bisakah detakanmu sedikit memelan? Aku tidak ingin terlihat gugup di depannya agar dia tidak curiga. Aku melihat pantulan diriku sendiri di cermin, aku sangat tampan jika dilihat lihat pantas saja banyak yang tertarik padaku, tapi apa Tzuyu juga tertarik? Percuma aku memiliki wajah yang tampan tapi tidak bisa menarik perhatiannya. 

Parfum? Sudah.

Merapikan rambut? Sudah.

Terlihat rapi? Dari dulu.

Baiklah, aku sudah siap sekarang. Kali ini aku tidak akan menggunakan motor, nanti wajahnya bisa terkena polusi, Jadi aku akan menggunakan mobil. 

Sekarang aku sedang berada di perjalanan menuju rumahnya, kalian tahu? jantung daritadi berdegup dengan kencang, padahal bertemu dengannya saja belum. Dasar jantung tidak tahu waktu. Saking cepatnya degupan itu, sampai-sampai aku menyalakan radio mobil, takut jika suaranya terdengar kemana-mana.

Didepan sana, rumahnya sudah terlihat. Memang jika sedang merasa gugup, waktu terasa sangat cepat ya? Aku segera memosisikan mobilku di depan pagar rumahnya dan turun dari mobil, berkali-kali aku harus menarik dan menghembuskan nafas untuk menormalkan detak jantungku, sampai-sampai pak Slamet -penjaga rumah Tzuyu- menghampiriku dan bertanya mengapa aku tidak segera masuk.

Aku mengetok pintu rumahnya beberapa kali, berharap bukan Tzuyu yang yang membukakan pintunya, dan sepertinya memang dewi Fortuna sedang berpihak kepadaku.

"Eh, nak Jungkook"

"Selamat pagi tante" aku mencium punggung tangan ibu mertuaku, ralat, masih calon.

"Tumben pagi-pagi udah kesini, ada janji sama Chanyeol ya? Atau sama Tzuyu? Ayo masuk dulu"

"Terima kasih tante, hehe iya saya ada janji dengan Tzuyu"

"Oh, kalau begitu tante panggilkan dulu ya nak Jungkook"

"Iya tante" 

Aku sedikit menyandarkan punggungku di sofa, mencari titik nyaman agar bisa sedikit merasa rileks. 

"Yak! Kau sudah datang? Sejak kapan?" 

"Eh hyung, baru saja aku datang"

"Sudah ada rencana ingin mengajaknya kemana?"

Can We be More Than Just a Friend?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang