Aku hanya takut, saat aku dalam rasa yang sangat dalam dalamnya kau secepat itu pergi dan begitu saja pula.
Aku tidak bisa banyak berkomentar atas perginya kamu, karena aku tahu, aku dalam posisi apa.
Aku hanya tidak ingin, rasa yang selalu bertambah malah segampangnya patah karna kepergianmu. Walau dengan pamit sekalipun.
Aku juga takut, banyak orang yang mengerti kau lebih dari aku. Aku takut, kau hanya akan saja memberi kasih dan patahan yang tiada tahu rasanya.
Banyak orang diluar sana, sama sepertimu. Datang, diam, pergi. Tetapi, apa benar aku pantas ada disampingmu saat hampir semua orang ingin bersamamu?
Patah, itu yang akan ku rasakan.
Ada 2 kemungkinan dalam hal itu, pertama karena kau akan pergi. Kau tahu? Jangankan pergi, tidak bertemu saja seperti ini sungguh membuatku bungkam seribu bahasa. Kedua, saat orang lain akan segampangnya menarik perhatianmu dariku. Aku juga sadar aku siapa, tetapi apa segampang itu orang lain menarik posisiku dari kamu?Sungguh ini hal yang gila, aku berubah menjadi aku yang dahulu. Aku yang mencintai seseorang lagi. Aku yang telah jatuh hati untuk sekian kali dan tidak ingin segera pergi. Justru aku ingin kau tetap disini, akankah kau akan tetap menemani?
Dilema? Mungkin, aku sadar. Aku belum sepenuhnya bisa melarangmu ini itu. Aku bingung, sungguh. Entah aku bingung harus bersikap bagaimana untuk sekarang.
Disatu sisi hati kecilmu bertambah menyukaimu hingga takut kehilanganmu, sungguh ini hal yang terlalu cepat. Disisi lain aku hanya takut, apabila dari sekian waktu telah bersama dan sekedarnya hanya membawa cerita aku aku kamu kamu. Bukan membawa cerita untuk kita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suatu Kata Kedua.
PoetryIni adalah diary kedua saya, saya hanya ingin menuangkan isi otak saja dalam bentuk tulisan sederhana. Semoga sukaa. Terima kasih yg sudah baca, vote dan comment juga.