_Perasaan itu bertambah setiap detiknya. Dengan hadirnya kamu yang membuat candu juga penasaran. Berawal dari ketidakpastian akan sedekat perekat. Karena aku awalnya ingin kenal tak terpikirkan akan mendekat. Namun, hm, Tuhan berkata lain. Untuk saat ini kita sudah bagai kertas dan pulpen. Kau pulpen yang mengiasi kekosangan kertasku. Nyatanya, dekat dan terikat mudah ya. Oh ya, kapan kita bertemu lagi? Rinduku sudah tak terbendung tetapi, aku tahu, sampai mana batasan kita akan kedekatannya rasa ini :)_
KAMU SEDANG MEMBACA
Suatu Kata Kedua.
PoetryIni adalah diary kedua saya, saya hanya ingin menuangkan isi otak saja dalam bentuk tulisan sederhana. Semoga sukaa. Terima kasih yg sudah baca, vote dan comment juga.