Melupakan ya? Tak kala sinar mentari telah hilang lagi. Dan tentang kehadiranmu yang berujung sepi. Malang nasipnya, perempuan sederhana yang hanya minta kejelasan semata. Tentang sebuah rasa yang telah diujung senja. Kamu yang membuat perasaan kembali. Dengan keluasan beribu alasan hanya karena kebohongan. Kamu bilang akan hadir lagi? Namun, sampai kini, kamu tak kunjung memberi kabar yang selalu ku nanti. Melupakan ya? Tentang itu, aku bisa apa? Kamu yang meminta ini. Dengan retakan paksa ku coba untuk bangkit lagi. Ternyatanya, melupakan tidak seburuk yang ku kira. Nyatanya, melupakan, semudah itu dan memberi kebebasan yang tiada tara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suatu Kata Kedua.
PoetryIni adalah diary kedua saya, saya hanya ingin menuangkan isi otak saja dalam bentuk tulisan sederhana. Semoga sukaa. Terima kasih yg sudah baca, vote dan comment juga.