*NOW PLAYING* lagu kesukaan kalian aja yang penting kalian seneng:)
×××
M
ungkin perhatian kecil itu akan menjadi perasaan yang besar disuatu hari nantinya
#maybe×××
02.00 WIB
Aurel terbangun dari tidurnya. Tenggorokannya terasa kering, tetapi dia lupa tidak mengisi gelas air minumnya di nakas. Terpaksa Aurel harus turun ke dapur. Dengan langkah malas, Aurel melangkahkan kakinya ke dapur.Ketika ingin kembali dari dapur, langkahnya terhenti ketika mendengar dua orang sedang saling berbicara. Suaranya tidak begitu jelas membuat Aurel penasaran. Dirumah ini hanya ada dia, Hardoyo dan Bi Inah. Tidak mungkin jika Bi Inah dan Hardoyo yang berbincang mengingat waktu sudah larut malam.
Aurel mendekati sumber suara. Aurel cukup terkejut dengan pemandangan yang sudah jarang dia temui akhir-akhir ini. Ya. Itu adalah Hardoyo dan Raini yang sedang berbincang. Dilihat dari raut wajah mereka, pembicaraan mereka cukup serius. Aurel ingin memastikan lagi apakah penglihatan itu salah atau benar. Aurel tidak salah itu adalah bundanya. Yang sudah meninggalkan Aurel satu bulan terakhir ini.
"Aurel?" Panggilan itu dari Hardoyo. Dia menyadari kehadiran putrinya itu.
"Bunda sama ayah?"
"Kamu masuk. Udah malem."
"Tapi yah...."
"Nurut Aurel."
Aurel mengangguk. Dia berbalik badan meninggalkan ruang tamu.
"Kamu jangan marahi Aurel."
"Dia adalah gadis kuat. Aku tau dia nurut. Gak kaya kamu."
"Udahlah. Kamu selalu aja ngebahas itu. Aku cuma titip Aurel jangan kamu kerasi."
Aurel berjalan lambat agar sedikit perbincangan ayah dan bundanya terdengar. Aurel bingung setelah mendengar bahwa Raini khawatir kepadanya. Selama ini, Raini bahkan tidak pernah ada untuk Aurel. Sebelum Aurel mendengarkan perbincangan mereka lebih jauh dan membuatnya bingung, dia bergegas berlari menuju kamarnya.
Sampai di kamar, Aurel tidak langsung tidur lagi. Dia mengambil ponselnya dan mengetikkan sesuatu disana. Setelah itu, Aurel merebahkan tubuhnya di kasur. Dalam kondisi seperti ini, mustahil bagi Aurel untuk bisa tidur lagi. Bayang-bayang perkataan Raini masih membekas di kepalanya. Karena perkataan itu sungguh berbeda 100% dari perkataannya dulu.
Aurel menyerah kali ini. Dia tak sanggup memikirkan semuanya. Daripada dia tidak tidur dan malah membuat dia mengantuk besok, akhirnya Aurel memilih untuk mencoba tidur kembali sambil menunggu balasan dari ponselnya. Dengan sepenuh hati, Aurel yakin besok pagi Aurel sudah mendapatkan balasan.
×××
Rasanya tidak tenang kali ini. Padahal guru yang mengajar adalah Bu Ani guru tersabar di SMA Bhakti. Materi pembelajaran yang diajarkannya pun mudah dicerna oleh murid. Dan latihan soalnya pun mudah dikerjakan. Tetapi entah mengapa hari ini Aurel susah memahami apa yang diajarkan oleh Bu Ani. Saat diberi latihan soal pun Aurel kesulitan mengerjakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILLEGIBLE [On Going]
Romance[Sedetik waktumu bersamaku, itulah satu dari kenangan yang kamu ciptakan untukku. Dan itulah alasan mengapa aku menjadi seorang yang gagal dalam membaca kenyataan.] ILLEGIBLE [Tak Terbaca] Aldan dan Aurel. Bukan Bad boy dan bukan Bad girl. Mereka di...