🎧🎶Indiana Massara ~ In Your Dreams
*Iya itu visualnya Aurel😁
×××
Meskipun hanya hal kecil, tapi itu sudah membuatmu berarti dalam hidupku
×××
Aurel berjalan menyusuri koridor dengan tangan dimasukkan didalam jaket berwarna hitamnya. Deretan cowok dan cewek yang berada di sekitar koridor tak henti memandangi Aurel. Mungkin ini sudah menjadi adat istiadat dari para murid SMA Bhakti ketika ada murid lain yang famous seperti halnya Aurel selalu aja cari-cari tau. Sering juga beberapa dari mereka mengomentari Aurel dan beberapa kalimat yang mereka ucapkan masih bisa terdengar oleh telinga Aurel.
Tuh orang gitu amat sih
Tomboy ya dia?
Sok cantik
Cari muka
Tuh cewek apa kulkas. Senyum aja gak pernah, diajak kenalan malah pergi.
Eh kemarin gempar tuh di sosmed gosip SMA, katanya jalan bareng sama Aldan.
Kalimat terakhir yang Aurel dengar itu sukses membuat Aurel memelankan langkahnya, rasanya dia ingin mendengar kalimat apa lagi yang muncul.
Aldan yang murid baru juga kan?
Iya. Yang katanya dingin juga
Gimana sih gimana?
Lo sih nanya mulu mending masuk aja di gc kita biar nanti gue kasih tautannya ke lo.
Aurel mempercepat langkahnya lagi. Dia malah malas mendengar kalimat selanjutnya. Aurel jadi risi ketika kehidupannya diawasi apalagi ini kepergoknya sama Aldan. Menjadi trending topik seperti ini sudah hal biasa bagi Aurel. Langkah Aurel terhenti ketika melihat Aldan dan Raffa dari arah yang berlawanan dengannya.
Aurel memilih berbelok dan memutar jauh untuk sampai di kelas daripada harus berhadapan dengan mereka. Dia khawatir gosip terbaru mengenai dirinya akan muncul karena hal ini benar-benar membuat mood Aurel bisa turun berpuluh-puluh persen.
Rencanannya berjalan mulus. Sekarang Aurel sudah berada di dalam kelas dan meletakkan tasnya di meja. Disebelahnya sudah ada Devan yang duduk sambil memainkan game online.
"Pinjem PR lo Rel."
"Gue pinjem Handphone lo."
"Ok. Kita barter, gue pinjem PR lo dan lo mainin game gue." Aurel mengangguk. Dia mengeluarkan buku PR dari dalam tas dan mengambil ponsel yang diberikan Devan. Bisa dibilang hanya Devan lah teman satu kelas Aurel yang bisa berbicara dengannya. Pada awalnya sih Devan mencoba sok jual mahal tapi akhirnya dia batal melakukan itu karena Aurel yang dia kira, ternyata lebih jual mahal. Dia pikir pandangan Aurel padanya saat pertama kali bertemu itu adalah ketertarikan Aurel padanya tetapi ternyata itu salah besar.
Aurel mulai memainkan game itu. Suara riuh dari game terdengar keras di dalam kelas karena Aurel sengaja mengeraskan volumenya.
"Berisik!!" Teriak cewek dari belakang Aurel, dia adalah Laurent.
"Banyak bacot lo," jawab Devan, sedangkan Aurel tetap melanjutkan gamenya.
Game selesai. Aurel menaruh ponsel Devan di meja dan bersamaan dengan itu 4 orang cewek masuk. Satu diantaranya memakai make up yang tebal berjalan paling depan sedangkan yang lainnya berjalan mengekorinya. Baju mereka juga bukan baju kriteria di sekolah. Rok aja pendek. Semua yang ada di dalam kelas menghentikan aktivitasnya dari yang piket sampai yang berdandan dan yang gosip. Dilihat dari gayanya, mereka adalah senior di SMA Bhakti.

KAMU SEDANG MEMBACA
ILLEGIBLE [On Going]
Romantizm[Sedetik waktumu bersamaku, itulah satu dari kenangan yang kamu ciptakan untukku. Dan itulah alasan mengapa aku menjadi seorang yang gagal dalam membaca kenyataan.] ILLEGIBLE [Tak Terbaca] Aldan dan Aurel. Bukan Bad boy dan bukan Bad girl. Mereka di...