33

126 9 0
                                    

Lampu lampu jalan menyilaukan mata dari pengendara yg melewatinya.
Begitupun Rey dan Vino, yg sedang membelah jalan untuk kembali ke tempat paling nyaman yaitu rumah

"Rey lo ngak papa " tanya Vino khawatir

"Ngak"

"Lo ngak marah sama Boby?"

"Marah. Cuma ya... Mau di apain lagi" jawab Rey santai dengan tatapan lurus ke depan

"Gw juga ngak habis fikir, tuh bocah kok."

Belum selesai Vino menyelesaikan ucapannya Rey sudah memotong

"Ngak usah bahas mereka!" Tegas Rey

Mereka berduapun termenum dengan diam, membuat salah satunya canggung untuk berbicara kembali.
Pagar besar bak istana sudah terlihat dari jarak pandang mereka, menandakan bahwa mereka akan sampai di depan rumah Rey

"Rey gw kebelet nih," ucap Vino

"Yaudah di rumah gw aja"

"Yakali gw nunggu sampe ruma gw dulu" ucap vino dan langsung keluar dari mobil saat mobil baru saja berhenti, meninggalkan Rey di dalam sana sendiri

Rey pun berjalan dengan malas ke depan pintu rumahnya, menatap nanar membuat kejadian tadi saat di caffe teringat kembali.

"Kenapa harus sahabat gw si yuki" monolog Rey dan kemudian mendorong pintu besar itu agar membiarkannya masuk

Tak tak tak

" Happy birthday Rey" teriak seisi rumah yg membuat Rey terpelonjak kaget, tapi tetap berlagak sebiasa mungkin. Ruangan yg sudah di dekor sedemikian mungkin, yg menandakan bahwa ada yg sedang ulangtahun

Terlihat di sana ada kedua orangtuanya rey, sean, anin dan amel kaka Rey yg sudah jarang sekali bertemu,

Dan teman teman rey. Kevin vino tasya boby shania ikha angel ve dan.
Yuki

Mata rey terpatok melihat yuki yg berdiri di antara teman temannya sedang tersenyum mekar me ngarahnya

"Thanks" ucap rey untuk mereka semua

"Selamat ulangtahun ya rey" ucap bundanya dan memeluk erat tubuh rey

"Makasi bun"

" Dek happy birthday" ucap amel dan memberi satu kotak kecil

" Kak kok baru datang si"

" Maaf tapi kaka bener bener  sibuk tambah daffa sama rayyan kan masi kecil jadi kaka susah kalo sering ke sini"

"Yaudah, yg penting ada di sini aja"
potong rey dan memeluk kakanya

Semuanya tersenyum melihat pemandangan itu,  ahirnya satu persatu dari mereka maju dan memberikan ucapan pada rey hingga yg tersisah tinggal yuki

Yuki berjalan mantap ke hadapan rey,

"Happy birhday gunung es " ucap yuki kemudian berjinjit untuk mengacak rambut rey

"Makasi" ucap rey sedatar mungkin

"Ishh.. kamu masi marah soal yg tadi?" tanya yuki tanpa rasa bersalah sama sekali

"Menurut lo?"

"Rey jangan marah dong, itu semua cuma drama buat kamu, " jelas yuki bermaksud agar rey mengerti

"Drama nya ngak asik"
Rey masi saja cuek dan datar, bahkan dia tidak melihat lawan bicaranya

" Bro sorry ya, sumpah tadi gw pikir lo bakal tonjok gw, tadi tuh gw udah keringat dingin " kata boby yg sudah ada  depan rey

DI ANTARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang