NINE

138 24 9
                                    

Cerita ini hanya fiksi. Jika ada kesalahan atau typo, mohon dimaafkan.

*

"Kamu mengenalnya?" tunjuk Eunji ke Chanyeol.

Lay tertawa kecil. Ekpresinya menyakinkan sekali bahwa ia mengenalnya dengan baik. "Siapa yang tidak mengenalnya? Park Chanyeol. Setahun yang lalu, berkat tangan gesitnya. Dia berhasil menyelamatkan seorang anak dari pengusaha besar dan menjadikan namanya dikenal banyak orang. Tentu saja karena wajah yang tampan juga."

"Serius?" Eunji terkagum mendengarnya.

"Aku hanya melakukan tugasku. Jika dia pasienku, aku akan berusaha semampu mungkin menyelamatkannya." Chanyeol tidak mengingat apa yang dikatakan Lay sebelumnya. Tapi ia yakin informasi itu mungkin berguna untuk membantu ingatannya.

Lay tersenyum. "Kamu benar. Memang sudah tugasmu untuk menyelamatkan siapa saja yang akan menjadi pasienmu. Pasti sulit, bukan? Memilih orang yang pantas mendapatkan jantung."

"Maksudmu?" tanya Chanyeol tidak mengerti.

"Saat kau mendapatkan satu jantung sehat dan akan mendonorkannya. Pasti kau bingung bukan buat memutuskan siapa yang berhak hidup untuk memiliki benda berharga itu?" Lay bertanya lagi dengan merincikan perkataan sebelumnya kata demi kata.

Chanyeol terdiam menatap kedua mata Lay dengan mencoba menganalisa setiap perkataannya tadi.

"Mereka membayarmu berapa buat memutuskan hal itu?" Lay menambahkan.

"Lay," Eunji menyenggol lengan Lay dengan sikutnya.

Pembahasan ini tidak boleh diperbincangkan. Bukan di tempatnya. Terlebih lagi sudah kelewat batas.

"Tentu sulit. Di dunia ini kau akan di uji mau apapun pekerjaannya. Mengenai keputusan, perilaku dan perkataan. Dan sekarang kau ingin mengujiku dengan pertanyaanmu. Apalagi yang ingin kau ketahui dariku?" Chanyeol menjelaskan.

Reaksi Lay tidak terduga oleh Chanyeol. Lelaki asing itu malah tertawa pelan. Bahkan Eunji yang berdiri di antara mereka berdua berkerut melihatnya.

Lay mengangkat tangannya dan menutup mulutnya sambil berdeham. "Aku minta maaf. Kamu pasti merasa tidak nyaman mendengarnya. Padahal ini pertemua pertama kita. Aku malah menghancurkannya momen terbaik ini. " Kemudian Lay menjulurkan tangannya pada Chanyeol mengajaknya bersalaman. "Aku Lay. Senang berkenalan denganmu."

Chanyeol tidak bisa mengerti dengan orang yang baru saja memperkenalkan dirinya. Tragedi sebelumnya telah menjadikannya berhati-hati dengan orang asing. Termasuk orang di depannya itu. Namun, Chanyeol tetap membalas tangannya dan saling berkenalan.

"Sebenarnya sungguh suatu kehormatan untuk bisa bertemu disini. Kudengar kau orang yang sangat sibuk disini." Lay melanjutkan setelah melepas tangan Chanyeol dan mengantongkannya ke dalam saku celana.

"Bisa dibilang tidak terlalu," balas Chanyeol.

"Omong-omong dia adalah temanku dari amerika. Rekan kerja sebenarnya. Dia telah banyak membantuku di sana. Dia juga seorang dokter jantung." Eunji menjelaskannya pada Chanyeol.

"Kalau begitu, aku permisi. Aku ingin memanggil rekan kerjaku juga di sana." Mata Chanyeol mengarah ke sekumpulan orang yang mengintip dari pintu tempat istirahat.

"Gawat." Sehun kelepasan.

"Dia melihat ke arah kami," ucap Naeun.

"Sepertinya dia cuman butuh kamu, Sehun." balas Chen.

"Benar-benar gawat." Sehun mengulanginya.

"Aku mau buat kopi aja." Kyungsoo menjauh dan mencari kesibukan.

Our Fallen Memories - SEASON 3 [CHANJI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang