Cerita ini hanya fiksi. Jika ada kesalahan atau typo, mohon dimaafkan.
*
Warning : disarankan ditemani lagu sedih untuk Chap ini!! Biar ad feelingny.⚠️⚠️
"Chanyeol! Hei, Chanyeol! Halo?" Suho meneriakkan namanya di seberang sana. Ketika ia baru saja menyebutkan nama pelaku yang mengancam Chanyeol, suara kegaduhan terjadi.
Hal itu disebabkan Chanyeol yang meletakkan ponselnya ke meja dengan kasar dan bergegas meninggalkan kantin. Langkahnya sangat cepat, begitu juga dengan pikirannya saat ini. Tidak perlu lama lagi, dia langsung menyadari keberadaan pelakunya tanpa harus diberitahu oleh Suho.
Mengingat perkataan Eunji yang memberitahu keberadaan lelaki itu, Lay. Oleh karena itu, sekarang dia tinggal menemukan Lay. Orang misterius yang sedang mengganggu kehidupannya.
Bahkan Chanyeol sampai menabrak pembersih di lobby saking terburu-buru. Dia membungkuk sebagai tanda maaf sehabis membuat pembersih itu jatuh. Singkat tanpa kata, kemudian ia melangkah lagi. Kini berlari di ruangan luas itu menuju pintu utama yang besar. Dia langsung membukakannya kasar.
Chanyeol mencari sosoknya mulai dari kiri hingga kanan. Karena baru kemarin bertemu, ingatannya masih bagus mengenai wujudnya seperti apa.
"Itu, dia!" Mata Chanyeol menemukan keberadaan lelaki itu.
Dia mempercepat langkahnya lagi mendekati Lay yang sedang berdiri santai di depan mobil sedan warna perak.
Lay sama sekali tidak menyadarinya hingga sebuah tinjuan menghantam pipi kirinya. Menyebabkan dorongan yang hampir membuatnya terjatuh. Tangannya menggenggam kaca spion agar tidak oleng. Kemudian ia memposisikan dirinya kembali berdiri tegap. Dia langsung terkekeh melihat Chanyeol yang murka sambil mengeratkan kepalannya
"Kau menyadarinya?" Lay menyeringai sambil mengusap darah yang keluar dari sisi bibirnya. "Padahal aku berharap bisa sedikit lama menikmati momen ini."
"Aku sudah muak dengan bualanmu." Chanyeol mendekati Lay dan memojokkannya ke mobil lalu menarik kasar kerah bajunya. "Apa yang kamu mau dariku? Jawab!"
"Ayolah! Aku sudah berikan kamu hint. Tidak mungkin kamu tidak mengingatnya." Lay tampak tidak tersiksa atau panik.
"Jangan mengoceh! Aku ingin jawaban sekarang juga!" geram Chanyeol.
Senyuman Lay memudar. "Kamu benar-benar tidak sabar." Dia mengangkat tangannya dan melayangkan pukulan ke pipi Chanyeol gantian.
Chanyeol melepas kerahnya dan terjungkal ke dasar. Ternyata pukulannya lebih kasar dibandingkannya. Dia merasakan perbedaan tenaga pukulannya dengan Lay.
Saat ingin bangkit dari jatuhnya, Lay menendang dan menginjak perut Chanyeol berkali-kali sampai tidak jadi atau tidak bisa bangun.
"Kamu ingin jawaban, huh?!" tanya Lay dengan napas tersengal-sengal. "Sini kubantu!" Dia pun menendang wajah Chanyeol setelah mengatakannya dengan jengkel.
Lay berhenti karena kehabisan tenaga setelah menghabisi Chanyeol tadi. Napasnya keluar masuk mencoba mengaturnya kembali normal.
Sedangkan orang yang terkapar di dasar sangat lemas sekarang. Hidung dan bibirnya mengeluarkan darah. Chanyeol juga terbatuk merasakan nyeri perutnya. Bisa jadi sudah memar.
"Apa aku ... pernah berbuat ... salah padamu?" Chanyeol bertanya pelan dan sedikit terbata-bata. Dia mengganti pertanyaannya setelah menyadari kemarahan Lay yang melebihinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Fallen Memories - SEASON 3 [CHANJI]
Hayran Kurgu"takdir kita telah tertulis, tapi kita tidak tahu bagaimana drama ini terus berlanjut." (Masih On going) Park Chanyeol & Jung Eunji My December Girl - S1 My Lost Boy - S2 Gwiyeowo ^^