ONE

384 61 10
                                    

Cerita ini hanya fiksi. Jika ada kesalahan atau typo, mohon dimaafkan.

*

"Appa! Appa!"

Langkah kecil yang terbirit-birit itu menghampiri ayahnya yang sedang tertidur santai di sofa dengan gaya menyamping sembari menggambar di kertas gambar menggunakan krayon milik Sejin, anak lelaki pertama yang berusia 6 tahun sedang duduk di bawah melihat ayahnya menggambar sesuatu untuknya.

Yujin, anak lelaki terakhir berusia 5 tahun yang baru saja lari kecil menuju ayahnya, langsung melompat ke tubuhnya dengan sangat riang sampai ayahnya mengaduh sakit ditambah terkejut. "Oh, udah pulang?" Ia terlalu fokus menggambar sampai tidak menyadari keberadaannya.

Yujin mengangguk sumringah.

"Eomma?" tanya Chanyeol. Sejam sebelumnya, Yujin pergi ke pasar bersama Eunji. Saat kembali, hanya Yujin yang terlihat batang hidungnya.

"Ada disini." Suara itu tidak lama keluar.

Kedua anak dan suaminya menoleh bersamaan ke pintu utama. Chanyeol melihat dua kotak besar yang ia yakin isinya mainan mobil remote melalui gambar yang ditampilakan di luar kotak, kotak itu ada di genggaman Eunji barengan dengan plastik belanjaan berisi bahan makanan untuk makan malam nanti.

"Kau beli mainan juga?" Chanyeol dengan otomatis berdiri menurunkan Yujin dari tubuhnya, lalu memberi kertas gambar dan juga meminta Sejin melanjutkan seadanya. Setelah itu, ia menghampiri Eunji untuk membantu membawakan belanjaannya.

"Jika tidak, kau tahu saja bagaimana dia merengek." Sembari melirik ke anaknya yang sumringah dari tadi, Eunji tertawa pelan dan juga menggelengkan kepala.

Berbeda dengan Chanyeol. Begitu melirik, ia malah memberikan kedipan mata pada Yujin, membuat anak itu semakin menampilkan giginya yang tidak rata.

"Tapi sampai dua belinya? Satu saja memangnya tidak cukup?"

"Buat Sejin yang satunya lagi."

"Hmmm.." Chanyeol mengangguk mengerti.

"Wah, coba sini Sejin mau lihat!!" Tanpa disadari, kedua anak itu sudah berdiri di samping ibunya.

Eunji tersenyum. "Kalian bermainlah disana. Ingat, jangan bertengkar!" Sembari memperingatkan mereka, ia memberi dua kotak besar berisi mobil remote kepada keduanya. "Yujin yang warna putih. Mobil yang warna merah milik Sejin."

Begitu dua kotak besar berada di genggaman masing-masing, mereka berlari terbirit-birit ke tempat semula dan tergesa-gesa membuka kotak tersebut, tidak sabar ingin melihat.

"Mau kuletakkan mana?" Tangannya yang penuh plastik belanjaan, tidak selamanya Chanyeol mampu menahannya sehingga menanyakannya pada Eunji. Ia mengangkatnya sedikit untuk sekadar menunjukkannya.

"Ah, di meja makan saja. Sisanya biar kuurus." Eunji melangkah lebih dulu ke dapur, menuju ke wastafel untuk mencuci tangannya sebelum ingin memulai masak.

Chanyeol yang menyusulnya di belakang, sampai di dapur ia langsung meletakkan plastik-plastik tersebut. Ia juga tidak lupa membantu istrinya mengambilkan celemek kepadanya.

Sudut bibir Eunji menaik begitu melihat celemek di depan matanya. "Terima kasih." Tidak lama kemudian setelah menerimanya ia langsung mengenakannya. "Oh, kau tidak lupa dengan pernikahan Suho dan Chorong besok, kan?"

"Tentu saja tidak." Chanyeol mengambil satu buah pisang yang baru dibeli Eunji di dalam plastik belanjaan.

"Bagaimana dengan bajunya, kau sudah menyiapkannya?" tanya Eunji sembari mengikat rambutnya dengan gelang karet yang biasa ia bawa di lengannya.

Our Fallen Memories - SEASON 3 [CHANJI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang