TWO

261 52 13
                                    

Cerita ini hanya fiksi. Jika ada kesalahan atau typo, mohon dimaafkan.

*

Naeun mengendus tiada hentinya sembari mengisi sesuatu di kertas lembar yang diletakkan meja. "Sepinya tidak ada Profesor Chanyeol sama Dokter Eunji. Tidak ada yang mesra-mesra berduaan dipojokkan."

Sehun yang mendengarnya tertawa pelan. "Hari ini kan mereka ada janji ke pernikahan temannya. Lagi pula banyak orang di rumah sakit. Sepi dimananya coba, ditambah ini hari minggu. Tidak lama kita akan segera dapat banyak pasien secara bergilir."

"Benar juga. Banyak orang disini," kata Naeun membenarkan, "semoga saja perjalanan mereka tidak kenapa-napa sampai sana."

"Kau mau kopi?" Sehun bertanya sembari berdiri dari kursi sebelah Naeun dan melangkah menuju mesin kopi.

"Tidak, terima kasih. Jangan coba-coba mempahitkan suasana di hari yang sudah pahit," tolak Naeun dengan suara lemas.

"Ngomong apaan sih?" Sehun menghela napas.

Tiba-tiba saja Kyungsoo membuka pintu dengan sangat keras dan juga napas yang tergesa-gesa. Membuat semua orang termasuk Naeun dan Sehun di dalamnya menghentikkan kegiatannya masing-masing di ruang istirahat.

"Tidak bisakah hati-hati?!" bentak Sehun mewakili semuanya.

Masih dengan napas yang belum kunjung normal, Kyungsoo menunjuk dengan jempolnya ke arah belakang. "Kami butuh bantuan. Empat pasien darurat akan segera datang tiga menit lagi."

"Ayo, ayo, semuanya mulai bekerja. Tidak ada lagi yang istirahat disini." Dengan sigap Sehun menyuruh semua orang segera keluar dari ruangan untuk melaksanakan tugasnya masing-masing.

"Dua pasien anak-anak dan dua lainnya orang dewasa." lapor Kyungsoo pada Sehun.

"Baiklah. Naeun, ikut aku."

Naeun mengiyakan Sehun dengan mengikutinya dari belakang. Sampai di ruang gawat darurat, tidak lama satu ranjang beroda datang dan langsung ditempatkan pada ranjang rumah sakit oleh paramedis.

"Bagaimana kondisinya?" tanya Sehun ke paramedis yang membawa pasiennya.

"Sehun.." potong Naeun sambil menarik jas dokter milik Sehun dari belakang.

Sehun yang belum sempat mendengar tentang kondisi pasien dari paramedis menoleh ke belakang. "Kenapa?" Meski tidak ada jawaban dari Naeun, Sehun sangat yakin tatapannya menjelaskan kenapa ia memanggil namanya. Dengan alis bertaut, arah matanya pun mengikuti pandangan Naeun tertuju. "Chanyeol." Nama itu langsung terlintas dari mulutnya begitu melihat siapa wajah pasiennya.

"Kalau empat pasien darurat berarti..." Naeun melirik ke sekitar. Tiga pasien darurat lainnya datang tidak lama setelah itu. "Semuanya keluarganya...."

"Cepatlah! Kita harus selamatkan mereka." Potong Sehun cepat. Ia tidak ingin mengundur waktu lagi dan lebih memilih langsung melaksanakan tugasnya sebagai dokter agar bisa menyelamatkan semuanya.

***

"Berhentilah! Kau hanya akan membuat lubang disitu." tegur Chorong.

Tepat saat ia mengatakannya, Suho pun berhenti menghantamkan dinding dengan kepalanya. Ia mendorongkan dirinya dari dinding kemudian berteriak frustasi. "Ini tidak akan terjadi jika aku tidak menyewa jauh-jauh tempat."

Selepas acara pernikahan selesai, Chorong dan Suho langsung pergi ke rumah sakit di tengah malam. Bagaimanapun sebelumnya saat mendengar kabar mengenai kecelakaan temannya, mereka memutuskan untuk mempercepat acaranya.

Our Fallen Memories - SEASON 3 [CHANJI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang