TEN

110 21 13
                                    

Cerita ini hanya fiksi. Jika ada kesalahan atau typo, mohon dimaafkan.

*

"Kamu yakin sudah mengawasinya tiap jam, menit dan detik?" Chanyeol meninggikan suaranya pada Sehun.

"Aku melakukannya sesuai yang kau perintahkan." balas Sehun.

"Lalu kenapa dia bisa mendadak seperti itu? Asal kau tahu dia hampir saja mati!" Chanyeol mendekati Sehun.

Setelah tiga puluh menit menyelesaikan masalah pasien yang tiba-tiba dalam keadaan krisis, kedua orang itu memasuki kantor Chanyeol untuk mendiskusikannya dan juga agar tidak mengganggu atau diganggu yang lain.

"Aku tahu itu. Aku bahkan meminta bantuan yang lain juga untuk sekadar membiarkanku istirahat sebentar tiga puluh menit lalu balik lagi kesana." Sehun menjelaskan.

Chanyeol menarik napas dan mengeluarkannya kasar. Dia memejamkan matanya sejenak sambil mengusap wajahnya.

Dia tidak bisa menyalahkan semuanya kepada Sehun. Dimana semua manusia butuh istirahat walau hanya sedetik doang. Menyangkal hal itu malah membuatnya terkesan jahat.

"Padahal awalnya baik-baik saja. Ini sangat aneh. Operasinya lancar, bahkan dia juga sebelum itu dalam keadaan normal-normal saja. Selama aku bolak-balik, tidak terjadi apa-apa. Tapi kenapa malah mendadak begini?"

"Mungkin ada penyusup?" Chanyeol menebak. Kali ini suaranya merendah karena sudah bisa menurunkan emosinya.

"Ini siang. Apa benar ini dilakukan dengan sengaja?" tanya Sehun.

"Kan kubilang mungkin."

Tepat setelah Chanyeol mengatakannya. Ponselnya berdering satu detik di saku celananya. Tidak lama mengambilnya, satu pesan diterima saat ia menyalakannya. Dahinya berkerut dan kedua matanya membesar seketika membaca pesan yang tertera di ponsel tersebut.

"Chanyeol! Chanyeol! Kau dengar tidak?" Bahkan Sehun di depannya diabaikan. "Chanyeol!" Sekali lagi Sehun memanggilnya sedikit teriak sambil menggoyangkan bahu Chanyeol.

Chanyeol mendongak dengan wajah terkaget begitu disadarkan oleh Sehun.

"Kau baik?" tanya Sehun. "Apa terjadi sesuatu? Cukup lama kamu membaca pesannya."

Belum sempat menjawabnya, ketukan keras dari pintunya terdengar keras hingga membuat mereka saling berpaling. Pintunya juga langsung terbuka dari luar kemudian menampakkan sosok lelaki remaja dengan pakaian kasualnya atas putih dan bawah hitam.

"Maaf mengganggu." ucap lelaki itu yang masih menampilkan setengah tubuhnya tertutup pintu.

"Jaehyun?" Sehun mengenal lelaki tersebut.

Chanyeol yang terheran bertanya, "kamu mengenalnya?"

"Dia pasienmu." jawab Sehun.

"Pasienku?"

"Oh, iya. Maaf." Sehun lupa mengenai Chanyeol dengan ingatannya sekarang. "Dia adalah anak dari ayah pemilik perusahaan terbesar di sini. Dua tahun yang lalu, dia menjadi pasienmu. Kalau dibilang kamu penyelamatnya."

Chanyeol ingat tentang percakapannya dengan Lay kemarin. Persis seperti yang dikatakan Sehun sekarang. Berarti lelaki remaja ini adalah orang yang dimaksud Lay waktu itu.

Lalu beralih ke Jaehyun dan bertanya, "sedang apa kau disini?"

"Aku baru saja pulang dari Inggris dan ingin memberikan coklat ini yang kubeli dari sana." jelas Jaehyun dengan mengangkat kotak persegi panjang besar dengan bungkusan rapih.

Our Fallen Memories - SEASON 3 [CHANJI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang