•×• 1ST COLLABORATION PROJECT •×•
Harem!FELIX; Uke!FELIX
Oneshoot/2Shoot/3Shoot • T - M [WARN! NC SCENE INCLUDED! MATURE CONTENTS! 18+ REQUIRED!] • Various Genre
STRAY KIDS IN YOUR AREA
Genre: Romance, Soulmate-AU Rate: T Length: Oneshot Author: CathRsa
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nervous.
Itu yang dirasakan Felix sekarang. Jantungnya seakan memompa darah dua kali lebih semangat dari biasanya, dan perutnya mual seperti diaduk-aduk.
Jam menunjukkan pukul dua pagi, dan pramugari salah satu airline pesawat terkenal sudah mulai memberitahukan pada para penumpang untuk segera masuk ke pesawat yang sebentar lagi akan lepas landas. Pesawat yang akan membawa Felix kembali ke Korea setelah menghabiskan dua minggu waktu liburan di Australia, tanah kelahirannya.
Felix sebenarnya ingin tinggal lebih lama di rumah keluarganya, namun teman sekamarnya di Korea sana sudah memberitahunya, dengan sangat jelas, bahwa dekan universitas tidak mau memberikan waktu perpanjangan liburan bagi para mahasiswa dan mahasiswi yang baru akan praktik. Jadi, ya, Felix terpaksa mengejar penerbangan tercepat menuju negara tempat dia menuntut ilmu tersebut.
Mendekati detik-detik boarding gate ditutup, jantungnya sudah terasa seperti akan melompat ke tenggorokan, dan suara lembut dan merdu pengumuman terakhir dari seorang pramugari membuat kepalanya sakit.
Setelah menaruh barang bawaannya di kabin bagasi, Felix mendudukkan—nyaris membanting—dirinya sendiri ke kursi pesawat, dan menatap guratan tinta hitam pekat yang membentuk angka di pergelangan tangannya, sesuatu yang membuatnya panas-dingin sejak tadi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Felix mengerjap beberapa kali kemudian memilih untuk menyandarkan dahinya pada jendela pesawat, dengan kerjapan lampu-lampu bandara yang berdesing cepat melewati tatapannya saat pesawat mulai take off.
Zero day, ten hours, fourty-three minutes, twenty-one seconds. Sepuluh jam, empat puluh tiga menit, dua puluh satu detik.
Felix menutup mata dan menghela nafas kuat-kuat.
Tinggal sepuluh jam, empat puluh tiga menit, dan dua puluh satu detik lagi sampai aku bertemu soulmateku.
Felix menghela nafas sekali lagi saat terdengar suara detikan dari pergelangan tangannya, dan guratan tinta itu berubah lagi. Kali ini menjadi 0 d ; 10 h ; 42 m ; 59 s